Pixel Codejatimnow.com

Waniti, Perempuan Tertua di Kota Batu yang Usianya 120 Tahun Lebih

Editor : Rochman Arief  Reporter : Achmad Titan
Waniti (120) tidur di kursi bersama cucunya Anggi dan putri ketiganya Ngatminah (89) saat di rumahnya, Jalan Diponegoro Gang 5A, Dusun Junwatu, Desa/Kecamatan Junrejo. (Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Waniti (120) tidur di kursi bersama cucunya Anggi dan putri ketiganya Ngatminah (89) saat di rumahnya, Jalan Diponegoro Gang 5A, Dusun Junwatu, Desa/Kecamatan Junrejo. (Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Waniti diklaim menjadi salah satu wanita tertua di Kota Batu bahkan bisa jadi di Indonesia. Pasalnya warga Jalan Diponegoro Gang 5A, Dusun Junwatu, Desa Junrejo/Junrejo tersebut diklaim memiliki usia antara 120 hingga 130 tahun.

Cucu Waniti, Anggi Dwi Supramana mengatakan meski neneknya tercatat lahir pada 2 April 1919 di KTPN-ya, tapi keluarga meyakini usianya jauh dari itu.

"Kalau orang dulu kan gak ingat kapan lahirnya, ingatnya berdasarkan weton (kalender harian Jawa). Soalnya nenek punya adik yang sudah meninggal pada tahun 2015 silam, berusia 100 tahun," ungkapnya, Sabtu (18/3/2023).

Meski usianya sudah tergolong uzur, namun Waniti memiliki kesehatan yang luar biasa untuk wanita se-usianya. Namun demikian, Anggi mengaku neneknya suka mengonsumsi makanan tanpa minyak, sayur, tempe, polo pendem, dan lainnya.

"Tidurnya juga cukup. Nenek rutin tirakat puasa saat muda. Mungkin itu yang membuat nenek tetap sehat," katanya.

Meski begitu, sekarang kondisi pendengaran dan pengelihatannya sudah berkurang drastis. Diceritakan Anggi jika neneknya terpeleset di kamar mandi sekitar enam bulan lalu. Akibatnya Watini tidak bisa berjalan dengan normal.

Baca juga:
Pemotor di Kota Batu Tabrak Tembok Rumah Warga, Diduga Mabuk Berat

Hal yang membuat cucunya kaget, ketika diperiksakan ke dokter, tidak ada organ dalamnya yang mengalami gangguan.

Waniti juga memiliki ingatan yang cukup kuat. Ini dibuktikan ketika sering mencertikan zaman penjajahan, khususnya saat kolonial Belanda berada di Kota Batu.

"Nenek sering cerita Ratu Belanda namanya Wilhelmina. Lalu cerita aksi para pejuang melawan penjajah, asal muasal rumah kuno, perkantoran penjajah, dan cerita kuno lainnya. Masih kuatlah ingatannya," bebernya.

Baca juga:
3 Pengembang di Kota Batu Serahkan PSU Senilai Rp980 Miliar

Lebih lanjut, Waniti memiliki delapan saudara kandung. Hanya saja tujuh saudaranya sudah meninggal, dan menyisakan Watini yang masih sehat.

"Untuk yang berusia cukup lama hanya nenek dan suda saudaranya, yaitu kakak dan adiknya yang berusia 100 tahun. Dan anak nenek ada 12, tapi sekarang yang masih hidup cuma satu yaitu anak ketiga, Ngatminah dan sudah berusia 89 tahun," katanya.