jatimnow.com - 303 peserta perebut tiket emas Honda DBL Indonesia All-Stars 2018 yang berasal dari 22 provinsi se-Indonesia langsung menunjukkan kemampuan terbaiknya saat pemusatan latihan di DBL Academy Pakuwon, Surabaya.
Seperti yang ditunjukkan Namira Ramandha, campers asal SMAN 5 Bogor dan Felisia dari SMA Santu Petrus Pontianak.
Mereka berhasil memecahkan rekor tes penilaian stamina atau beep test dengan berlari sepanjang 20 meter bolak-balik dengan interval waktu semakin cepat.
Felisia yang tahun ini baru mengikuti Honda DBL Camp berhasil mencetak 106 lap, dan disusul Namira dengan perolehan 105 lap.
Mereka berdua berhasil melampaui rekor sebelumnya atas nama Luh Putu Ninda dari SMAN 3 Samarinda dengan perolehan 98 lap pada tahun 2014.
“Saya senang udah memecahkan rekor yang sudah ada. Untuk persiapan selama ini, cuma ikut pelatih untuk perbanyak latihan fisik aja, mulai dari banyakin lari, selain itu saya coba atur jam tidur tidak lebih dari jam 10 malam,” ujar Namira Ramandha.
Sementara itu, dua campers putra juga mencatatkan rekor baru beep test. Adalah Faldo Payon, student athlete dari SMAN 1 Kupang yang sukses menembus 139 lap.
Baca juga: Tim Putra Sinlui dan Putri Gloria 1 Surabaya Juarai DBL Seri Jawa Timur
Begitupun dengan Andreas Marcellino Bonefilo dari SMA St. Louis 1 Surabaya dengan catatan 135 lap.
Baca juga: Honda DBL with Kopi Good Day 2024 East Java - North Resmi Dimulai
Campers pemecah rekor saat berbincang dengan CEO dan Founder DBL Indonesia Azrul Ananda
Baca juga: Gebyar Gemoy di Surabaya Sepi, Rugikan Prabowo-Gibran?
Keduanya berhasil melampaui rekor sebelumnya, 132 lap, yang dicatatkan Joseph Paian D dari SMA Dyatmika Denpasar pada Honda DBL Camp edisi 2014 lalu.
Ratusan peserta itu mengikuti pemusatan latihan di DBL Academy Pakuwon Surabaya yang digelar selama empat hari (27-30 November 2018).
Mereka akan dilatih secara langsung Andrew Vlahov, Shane Froling, CJ Jackson, Mark Heron dan Makailah Dyer empat pelatih internasional yang didatangkan khusus dari World Basketball Academy (WBA) Australia.
Azrul Ananda, CEO dan Founder DBL Indonesia menuturkan bahwa 99 persen campers Honda DBL Camp 2018 tidak akan menjadi pemain basket profesional.
Namun, 100 persen campers akan menjadi seseorang yang profesional dibidangnya masing-masing kelak.
Ia menambahkan bahwa sebagai peserta, mereka harus bisa menyeimbangkan antara belajar dan basket.
"Menyeimbangkan itu (belajar dan basket, red) membutuhkan disiplin dan memaksa diri agar tidak melakukan hal-hal semaunya. Untuk bisa menjadi seorang yang profesional mereka harus profesional dan juga harus komitmen. Semua itu ada dalam Honda DBL Camp 2018 mulai dari memasukkan baju hingga menggunakan sepatu," pungkas Azrul Ananda.