Pixel Codejatimnow.com

Perbaiki Mesin Pompa di Dalam Sumur, Pria di Ponorogo ini Tewas

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Mita Kusuma
Evakuasi korban dari dasar sumur
Evakuasi korban dari dasar sumur

jatimnow.com - Mispan (51) warga Desa Prajegan, Kecamatan Sukorejo, Kabupaten Ponorogo ditemukan tewas di dalam sumur di areal sawah desa setempat, Kamis (21/2/2019) malam. Korban ditemukan meninggal saat memperbaiki pompa sumur di sawahnya. 

"Tadi malam kejadiannya. Dan kami baru bisa mengeluarkan korban dari sumur hampir dini hari tadi," kata Kapolsek Sukoreje, AKP Harijadi, Jumat (22/2/2019).

Menurutnya, awalnya korban pamit kepada istri dan anaknya akan memperbaiki pompa sumur karena di desanya beberapa hari ini air tidak keluar. Namun, hingga Maghrib, korban tidak kunjung pulang.

"Anaknya yang bernama Nova mencari bapaknya. Termasuk ke sumur yang dimaksud bapaknya," ujarnya.

Mantan Kasubag Humas Polres Ponorogo ini mengatakan korban ditemukan anaknya berada di dalam sumur pompa air dalam posisi duduk bersandar di dasar sumur dan diduga sudah meninggal dunia.

"Baru dilaporkan ke kami (Polsek Sukorejo). Kami langsung meluncur bersama tim dari BPBD Ponorogo dan Puskesmas Sukorejo," lanjutnya.

Dugaan awal korban mengalami kelelahan. Pasalnya tiga hari lalu keluar dari perawatan di rumah sakit.

"Dugaannya kelelahan. Ditambah ada gas beracun juga. Akhirnya meninggal dunia di dalam sumur," tegasnya.

Baca juga:
Pelajar di Bojonegoro Tewas Tabrak Truk Parkir

Sementara, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono mengatakan pengangatakan korban dari dasar sumur cukup sulit.

"Ya ada kesulitan. Korban sudah berada di dalam sumur. Dalamnya 7 meter dan tubuh korban besar," kata Setyo Budiono.

Ia mengatakan, evakuasi hampir memakan waktu 4 jam lebih. Karena juga tim harus bergantian.

"Didalam juga ada gas beracun, jika ada anggota yang tidak tahan kemudian bergantian," terang mantan Kasubag Humas Pemkab Ponorogo ini.

Baca juga:
3 Warga Bojonegoro Tewas Usai Minum Miras Oplosan, 2 Dirawat di RS

Ia mengatakan, korban baru bisa dievakuasi mendekati dini hari.

"Setelah dievakuasi kami serahkan ke kepolisian dan dilakukan visum. Baru diserahkan ke keluarga," pungkasnya.