Pixel Codejatimnow.com

Kompetisi Startup Pertanian Banyuwangi Kembali Digelar

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri agro expo tahun 2018 lalu
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas saat menghadiri agro expo tahun 2018 lalu

jatimnow.com - Pemkab Banyuwangi kembali menggelar Agribusiness StartUp Competition atau Kompetisi Startup Pertanian. Kompetisi bisnis rintisan pertanian ini digelar untuk melahirkan anak-anak muda yang terjun ke bisnis pertanian.

"Sering saya bilang, jangan semua ingin jadi Youtuber, pegawai bank, PNS. Liriklah sektor pertanian yang punya prospek cerah," ujar Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Rabu (10/4/2019).

Menurut Bupati Anas, produk beras merah organik yang dikembangkan anak-anak muda dan petani Banyuwangi hingga bisa diekspor ke luar negeri, bisa menjadi contoh prospektif dalam bisnis pertanian.

Ditambahkannya, regenerasi petani adalah salah satu isu terpenting sektor pertanian. Berdasarkan Sensus Pertanian Badan Pusat Statistik (BPS), 61 persen petani berusia lebih dari 45 tahun, serta 72 persen berpendidikan SD. Jumlah rumah tangga petani terus menurun dari 79,5 juta (2008) menjadi 63,6 juta (2013).

"Maka kita perlu kreatif melahirkan generasi muda petani inovatif, visioner, melek teknologi. Kompetisi ini salah satunya. Peserta kami batasi usia 17-30 tahun agar target anak mudanya tercapai," ungkap Bupati Anas.

Baca juga:
Proliga 2024 Digeber April-Juli, 9 Kota Ini jadi Tuan Rumah

Kompetisi in melombakan dua kategori. Pertama, rintisan usaha pertanian yang telah berjalan maksimal 3 tahun. Kedua, proposal rencana bisnis (business plan). Bidang pertanian yang bisa diikuti mulai pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan hingga beragam produk olahannya.

"Kompetisi ini memperebutkan hadiah modal kerja Rp 150 juta. Peserta terseleksi juga akan mengikuti berbagai workshop dan mentoring, mulai soal manajemen bisnis pertanian, leadership hingga pemasaran digital dari para pakar dan pengusaha pertanian sukses. Sehingga rintisan usahanya makin terarah dan berdaya saing," paparnya.

Baca juga:
Harga Tiket Final Four Livoli Divisi Utama 2023 di GOR Jayabaya Kediri dan Cara Pembeliannya

Sementara, Kepala Dinas Pertanian Arief Setiawan menjelaskan, rangkaian kompetisi agribisnis ini dimulai sejak Maret 2019. Sosialisasi digeber ke kampus, sekolah dan komunitas anak muda. Dilanjutkan pembukaan pendaftaran online hingga 20 April 2019 melalui website Dinas Pertanian Banyuwangi.

"Dalam proposal, para peserta diwajibkan memberi gambaran dampak positif bisnis yang dikembangkannya. Misalnya, berapa jumlah tenaga kerja yang terserap dan persebaran manfaatnya bagi warga. Khusus kategori business plan harus membuat proposal perencanaan bisnisnya. Akan dinilai sejauh mana proposal tersebut dapat diterapkan," ungkapnya.