Pixel Codejatimnow.com

Hore! Banyuwangi akan Miliki Kamus Bahasa Osing

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Komunitas Sengker Kuwung Blambangan buat Kamus Bahasa Osing
Komunitas Sengker Kuwung Blambangan buat Kamus Bahasa Osing

jatimnow.com - Melestarikan budaya di ujung timur Pulau Jawa, Komunitas Sengker Kuwung Blambangan (SKB) tengah menggarap Kamus Bahasa Osing berbasis online (daring).

Diharapkan melalui kamus yang berbasis daring ini, masyarakat juga turut memberikan kontribusinya dalam hal penambahan kosakata baru.

Ketua SKB, Antariksawan Yusuf mengatakan untuk pengguna (user) diharuskan membuat akun dan masuk ke halaman manajemen konten. Selanjutnya, kosakata yang dimasukkan tersebut akan diseleksi oleh admin.

Ia menambahkan bahwa database awal daftar kosakata bahasa daerah ini akan menggunakan kamus Bahasa Osing versi Hasan Ali, dan telah mengantongi izin.

"Yang memasukkan kosakata juga dilihat profilnya, karena mempengaruhi dialek. Misal kata 'paran' (apa), pengucapan bakunya paran, tapi ada yang mengucapkan paren atau paen" katanya, Senin (24/6).

Versi aplikasi kamus ini sebelumnya, kata dia, memampangkan bentuk dari Bahasa Osing ke Bahasa Indonesia. Aplikasi yang sudah ada ini dibuat oleh dosen Politeknik Negeri Banyuwangi (Poliwangi) tahun 2015.

Sementara aplikasi baru ini akan memberi layanan informasi dari Bahasa Indonesia ke Bahasa Osing dan dapat membantu masyarakat luas untuk mempelajarinya.

Pembuatan aplikasi baru ini digarap oleh 5 mahasiswa Program Studi D3 Teknik Informatika Poliwangi sejak September 2018. SKB, lanjutnya, sebagai penyandang dana. Kini aplikasi ini tengah dipersiapkan untuk diunggah dengan versi beta.

Pemimpin proyek pembuatan aplikasi ini, Tusfendi menjelaskan, terdapat 3 aplikasi yang tengah dibangun. Yakni, aplikasi gawai versi OS android, aplikasi website back end, dan website front end.

Baca juga:
Mengenal Ritual Seblang Olehsari di Banyuwangi, Menari 7 Hari Berturut-turut

Untuk aplikasi gawai versi OS android, lanjutnya, dapat digunakan secara luring (offline). Namun, user tidak akan mendapatkan koleksi kosakata bila ada pembaruan. Baru, pada aplikasi website back end ini pengguna dapat mengusulkan kosakata dan artikel baru serta persetujuannya oleh admin.

Sedangkan pada aplikasi website front end menampilkan kosakata kamus dan artikel yang tersimpan dalam database terupdate, kosakata Osing, deskripsi, daerah yang menggunakan, contoh kalimat dan arti kalimat itu dalam Bahasa Indonesia.

"Rencananya juga akan ditambahkan suara pengucapan (ejaan) kata berbahasa Osing itu," kata Fendi sapaannya.

Rekan Fendi dalam proyek ini, Defri Dava Wardana, Siti Nur Ilmiyah, Abi Sariryandra, dan Velanda Aden Pradipta. Mereka mahasiswa Politeknik Negeri Banyuwangi semester 3 dan 4.

"Targetnya ketiga aplikasi ini tuntas akhir tahun ini," ujarnya.

Baca juga:
KKP Gelontor Dana Rp22 Miliar Bangun Kampung Nelayan Modern di Banyuwangi

Menurutnya aplikasi yang dibuatnya lebih fleksibel dibanding versi yang lama. Karena aplikasi yang baru menerima masukan kosakata baru dari masyarakat Osing yang menjadi pengguna.

"Diharapkan dengan adanya website ini, bisa jadi wadah kita untuk ikut serta melestarikan budaya dan bahasa Osing," tandasnya.