Pixel Codejatimnow.com

Tak Gentar Pemecatan, PAC PDIP Surabaya: Itu Hanya Retorika

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Arif Ardianto
Tri Widayanto, Ketua PAC Simokerto
Tri Widayanto, Ketua PAC Simokerto

jatimnow.com - Pengurus Anak Cabang (PAC) PDI Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya pendukung Whisnu Sakti Buana untuk menjadi ketua tidak gentar dengan ancaman pemecatan.

"Itu hanya retorika saja. Bagi kami, yang terpenting kami melangkah dalam koridor yang tidak melawan hukum," kata Tri Widayanto, Ketua PAC Simokerto saat aksi damai di Kantor DPC PDIP Kota Surabaya, Jalan Kapuas, Selasa (9/7) malam.

Menurutnya, PAC adalah struktur PDIP di level kecamatan. Dalam Peraturan PDIP no 28 tahun 2019, pasal 3 ayat (3) disebutkan ancaman tegas.

Penolakan/pengabaian dan/atau tindakan-tindakan lain yang berakibat tidak dijalankannya hasil evaluasi DPP Partai merupakan pelanggaran berat terhadap kode etik dan disiplin partai sehingga akan dikenakan sanksi pemberhentian sebagai anggota partai.

"Kami memperjuangkan sebuah rel demokrasi, rel partai, dan aturan partai yang harus dilalui," ujarnya.

Baca juga:
Sosok Whisnu Sakti Buana Dimata Eri Cahyadi Walikota Surabaya

Aksi damai itu sebagai buntut rekomendasi Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal Hasto Kristiyanto, yang menunjuk Adi Sutarwijono sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya, menggantikan Whisnu Sakti Buana, ketua lama.

Massa PAC PDIP di Kota Surabaya kecewa karena Megawati Soekarnoputri tidak menunjuk Whisnu Sakti Buana sebagai Ketua DPC PDIP Kota Surabaya untuk periode ke-3.

"Kami tidak pernah menentang Ketua Umum, yang mana keputusan tertinggi itu ada di partai. Tapi kita melawan mekanisme tahapan-tahapan yang tidak dilalui DPP PDI Perjuangan," tukasnya.

Baca juga:
Penyebab Mantan Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana Tutup Usia