Pixel Codejatimnow.com

Beny Dewo Sampaikan Pesan Moral Andap Asor Lewat Pameran Lukisan

Lukisan karya Beny Dewo
Lukisan karya Beny Dewo

jatimnow.com - 20 lukisan karya Beny Dewo berjudul Humility Andhap Asor atau rendah diri dipamerkan di AJBS Art Gallery selama 20 sampai 30 April 2018.

Pameran tunggal kali ke tujuh itu hasil perenungan Beny Dewo yang ingin menyerukan kepada manusia dari segala golongan yang hidup di dunia ini, untuk selalu merendah diri.

Lukisan beraliran modern dengan makna Surealis itu terdapat salah satu karya lukisan master masterpiece berjudul We Are On You bernilai hampir seratus juta.

"Beberapa judul lukisan yang dipamerkan ini antaranya berjudul secret, my hope dan lost of Humility. Namun ada satu karya yang dihargai Rp 90 juta berjudul We Are On You," tutur Agung Purnomo, Manager sekaligus penulis naskah pameran Beny.

Meski pembukaan pameran yang turut dihadiri Cak Kartolo peludruk senior asal Jatim Jumat (21/4/2018) malam itu, sang pelukis Beny Dewo tak tampak hadir di kerumunan orang yang ingin melihat karyanya.

"Mas Beny tidak bisa menghadiri pembukaan pameran pada malam ini, karena beliaunya usai mengalami kecelakaan dan sempat mengalami tidak sadarkan selama tiga jam pada Kamis (19/4) sekitar pukul 22:00 wib, kemarin," terang Agung.

Agung mengatakan bahwa setelah itu dilarikan ke IGD RSU dr Soetomo Surabaya, Beny siuman dan kondisinya saat ini sudah membaik. Ia ada di rumah namun masih belum bisa ikut dalam kemeriahan pameran tersebut.

"Usai kecelakaan kemarin, kondisi mas Beny saat ini masih bengkak pada pelipis, bagian hidung serta giginya patah. Tapi Alhamdulillah tidak mengalami luka serius. Ia juga menyampaikan permohonan maaf kepada semua tamu yang hadir di pamerannya," katanya.

Sementara itu, Hendri Nurcahyo, Budayawan Jawa Timur mengatakan, karya lukisan Beny itu, sangat kontekstual dan tepat untuk mengartikan perilaku masyarakat saat ini. Sebab, mayoritas lukisannya  menyampaikan pesan agar manusia tidak lagi mengedepankan emosi, kesombongan ataupun kekuasaan.

"Jadi menunduk atau merunduk itu adalah agar melihat tanah karena manusia diciptakan dari tanah dan akan kembali menjadi tanah, sehingga sikap manusia itu tidak boleh mentang-mentang," kata Hendri.

Selain itu, tambahnya. Lukisan Beny yang semuanya menyuguhkan sosok manusia tapi tidak berwajah itu, memiliki arti yang sangat dalam karena meski memiliki wajah tampan ataupun jelek agar tetap memiliki rasa mengoreksi diri.

"Tanpa muka di lukisan itu, artinya meskipun pejabat ataupun rakyat biasa selagi hidup harus menerapkan sikap rendah diri, andap asor, serta tidak mengandalkan kekuatan, kekuasaan, dan kepandaian kalau bahas jawanya tidak adigang, adigung, adiguna," tuturnya.

Reporter: Fahrizal Tito

Baca juga:
Prakiraan Cuaca Surabaya Rabu 24 April: Lebih Banyak Hujan

Editor: Erwin Yohanes

Baca juga:
Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo Resmi Dibuka