Pixel Codejatimnow.com

Organisasi Pelajar Surabaya Gelar Kongres Generasi VIII: Mendunia!

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Organisasi Pelajar Surabaya menggelar Kongres Generasi VIII di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Senin (7/10/2019)
Organisasi Pelajar Surabaya menggelar Kongres Generasi VIII di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Senin (7/10/2019)

jatimnow.com - Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) kembali menggelar Kongres Pelajar Surabaya di Convention Hall Arief Rahman Hakim, Senin (7/10/2019). Orpes tahun ini sudah memasuki generasi VIII.

Dalam kongres itu, ratusan pelajar yang terdiri atas pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) jenjang SMP/MTs negeri dan swasta itu melakukan prosesi serah terima jabatan pengurus dari Orpes Generasi VII ke Generasi VIII. Selain itu, mereka juga menyusun program kerja.

Dalam gelaran pra Kongres Pelajar Surabaya pada Kamis (3/10/2019), telah terpilih Ketua Orpes Generasi VIII, yaitu Afina Karima dari SMPN 5 Surabaya. Dia menggantikan Nabil Almadani dari SMPN 3 Surabaya, Ketua Orpes Generasi VII. Afina tercatat menjadi perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua Orpes.

Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kota Surabaya Ikhsan mengatakan, penyerahan jabatan dari Generasi VII kepada Generasi VIII berarti Orpes sudah berjalan selama 8 tahun. Orpes Generasi VIII harus bisa mengikuti pendahulunya yang sudah melakukan banyak kegiatan bermanfaat untuk semua pihak.

"Orpes Generasi VIII harus lebih bersemangat dari sebelum-sebelumnya. Siapkan program kerja untuk tahun 2020. Sementara sekarang ini jalankan program kerja yang sudah ada. Kalian harus menjadi contoh baik bagi teman-teman yang lain," kata Ikhsan.

Kongres Generasi VIII Organisasi Pelajar SurabayaKongres Generasi VIII Organisasi Pelajar Surabaya

Menurut Ikhsan, para pengurus OSIS yang tergabung dalam Orpes dapat menjalin kerjasama dengan ketua kelas di masing-masing sekolah serta pengurus OSIS di sekolah untuk membuat dan menjalankan program kerja.

"Kalian buat sekolah menjadi lebih nyaman dan bersih. Setelah itu buat seluruh siswa berprestasi sesuai minat dan bakat masing-masing. Karena anak-anak Surabaya boleh mengembangkan bakat apapun," terangnya.

Mantan Kepala Bapemas dan KB Kota Surabaya ini juga berpesan agar Orpes ikut membantu untuk menjaga satu sama lain. Jika ada teman yang terpengaruh dengan hal-hal negatif, dimintanya untuk melapor langsung kepada pembina OSIS di sekolah, yaitu Wakasek Bidang Kesiswaan. Sebab, menghancurkan generasi muda adalah salah satu cara menghancurkan sebuah bangsa.

"Kalian adalah anak-cucu pejuang Surabaya yang berani dan diakui dunia. Jangan sampai terpengaruh hal-hal negatif. Tularkanlah semangat positif di sini ke sekolah masing-masing. Kalian semua harus menjadi contoh bagi seluruh pelajar Indonesia," tegas Ikhsan.

Sementara itu, Ketua Orpes Generasi VII Nabil Almadani menyatakan, sebelum diadakan Kongres Pelajar Surabaya, pihaknya sudah melaksanakan pra kongres dengan forum group discussion (FGD) dan pemilihan Ketua Orpes Generasi VIII beserta pengurus intinya.

"Pada saat voting ketua, ada dua calon yang memiliki suara sama. Kemudian dilakukan voting ulang dan dimenangkan Afina Karima dari SMPN 5 Surabaya," tutur Nabil.

Nabil menegaskan, melalui kongres ini, pelajar dapat memberikan waktu dan ide agar pelajar-pelajar di Surabaya bisa mendunia. Dengan begitu, bukan hanya Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mendunia, tapi juga pelajarnya.

"Tetap semangat, jangan pantang menyerah bagi Orpes Generasi VIII. Kami, Orpes Generasi VII juga membuka ruang dan waktu bila kalian meminta bantuan," tambahnya.

Para peserta kongres juga mendapat motivasi dari Noviana, mantan pengamen yang berhasil lulus dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga (Unair) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sebesar 3,94. Noviana mengaku berasal dari keluarga tidak mampu dan sejak TK sampai SD terpaksa mengamen di jalan.

"10 tahun ngamen di jalanan, tapi saya jauh dari minuman keras, merokok, tawuran dan narkoba," ujarnya.

Noviana berpesan, untuk meraih cita-cita, para pelajar harus tekun belajar. Walaupun memiliki cita-cita tinggi, jangan sampai tidak peduli terhadap lingkungan sekitar. Mulai dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

"Untuk membagi waktu, yang tahu jadwal dan agenda adalah kalian sendiri. Jadi, kalian harus pandai-pandai mengatur waktu," tandasnya.