Pixel Codejatimnow.com

Cegah Longsor, Pemkab Trenggalek Berencana Tanam Bambu dan Beringin

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Bramanta Pamungkas
Bupati Nur Arifin menghadiri apel gelar pasukan Operasi Mantab Brata Semeru tahun 2019 di Mapolres Trenggalek
Bupati Nur Arifin menghadiri apel gelar pasukan Operasi Mantab Brata Semeru tahun 2019 di Mapolres Trenggalek

jatimnow.com - Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin berencana menanam bambu dan pohon beringin di musim penghujan nanti. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan sumber mata air yang ada, sekaligus upaya menanggulangi bencana longsor.

Wacana itu diungkapkan Bupati Nur Arifin setelah menghadiri apel gelar pasukan Operasi Mantab Brata Semeru tahun 2019 di Mapolres Trenggalek, Kamis (17/10/2019).

Bupati Nur Arifin menyebut, penanaman bambu dan beringin akan dilakukan di daerah yang dialiri sungai. Hal itu untuk mencegah terjadinya bencana longsor, yang sering terjadi saat memasuki musim penghujan.

"Kita akan lakukan antisipasi dengan menanam rumpun bambu dan beringin di daerah kritis saat musim penghujan. Kemarin kita sudah berkoordinasi dengan warga di daerah hutan yang kesulitan pupuk dan bibitnya sudah ada," ujar Bupati Nur Arifin, Kamis (17/10/2019).

Baca juga:
Bupati Trenggalek Ikuti Ritual Metri Durian, Apa Itu?

Sementara itu, Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak menambahkan, dalam apel gelar pasukan ini mereka juga melakukan pengecekan personil terkait persiapan penangulangan bencana. Sebab wilayah Trenggalek dianggap sangat rawan bencana banjir maupun longsor saat musim penghujan.

"Forkompimda Trenggalek telah melakukan pengecekan kesiapan anggota personel gabungan sekaligus kesiapsiagaan penanggulangan bencana, baik secara personel maupun sarana dan prasarana menghadapi musim pancaroba," tambahnya.

Baca juga:
Pesan Mendalam Mas Ipin dalam Apel ASN di Pemkab Trenggalek

Polisi terlibat aktif dalam berbagai penanganan bencana di Trenggalek. Mereka juga ikut menyalurkan bantuan air bersih ke sejumlah daerah yang terkena bencana kekeringan. Dari`data terakhir, terdapat 47 desa di Trenggalek yang mengalami krisi air bersih.

"Saat ini kami memang fokus terhadap bencana tersebut, agar ada sinkronisasi antara tangki yang kita miliki dan PDAM sehingga pendistribusian air bisa tepat sasaran," pungkasnya.