jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya membentuk tim penyelamat perempuan yang bertugas mengevakuasi korban bencana di area perairan.
Tim yang terdiri dari aparat Satpol PP, BPB dan Linmas itu baru terbentuk satu bulan lalu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christianto mengatakan pembentukan tim penyelamat perempuan bertujuan untuk mengevakuasi korban bencana yang bergender perempuan.
"Sebenarnya, untuk pertolongan kepada korban (bencana) tidak ada pembedaan petugasnya apakah laki-laki atau perempuan. Karena yang terpenting adalah orangnya selamat dulu," katanya, Selasa (24/12/2019).
Namun sesuai arahan dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini bahwa di dalam penanganan korban bencana juga harus dilakukan dengan profesional. Artinya, di perairan, apabila korbannya perempuan, maka yang menolong juga perempuan.
"Untuk pelatihan, kita sudah bekerjasama dengan Basarnas dan Marinir, berkaitan dengan strategi dan langkah-langkah penyelamatan korban di sungai dan laut," ujarnya.
Baca juga:
UMK Surabaya Naik jadi Rp5 Juta, Disnaker: Sesuai Presiden
Tim evakuasi korban bencana Pemkot Surabaya khusus laki-laki telah berlatih penyelamatan di laut. Sedangkan, tim perempuan, selama satu bulan ini mendapatkan pelatihan penyelamatan di sungai.
Satgas perempuan yang bertugas sebagai penyelamat di perairan, baik laut maupun sungai, berasal dari BPB dan Linmas sebanyak 10 orang, Satpol PP 6 orang, sementara PMK belum ada.
"Di PMK kebanyakan para petugasnya adalah laki-laki," sebutnya
Baca juga:
TEDxSurabaya Youth, Inovasi Masa Depan Ada di Tangan Anak-anak
Ia menambahkan, untuk kesiagaan sekaligus sinergitas tanggap bencana maka pihaknya telah melaksanakan apel khusus dengan Polrestabes Surabaya beberapa waktu lalu. Selain menyiagakan para petugas, juga menyiapkan peralatan yang digunakan.
"Kita (BPB dan Linmas) ada 15 perahu, Satpol 6, dan PMK 4 perahu semuanya siap siaga. Kemudian kita juga siapkan chainsaw (gergaji-red) untuk menangani pohon tumbang, genset, lampu dan peralatan lain yang mendukung," terangnya.