Pixel Codejatimnow.com

Tiga Pesan Bupati Anas untuk Para Guru di Banyuwangi

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Anas saat menghadiri penutupan konferensi PGRI Kabupaten Banyuwangi di Hotel New Surya, Jajag, Kamis (20/2/2020)
Bupati Anas saat menghadiri penutupan konferensi PGRI Kabupaten Banyuwangi di Hotel New Surya, Jajag, Kamis (20/2/2020)

jatimnow.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menghadiri penutupan konferensi PGRI Kabupaten Banyuwangi di Hotel New Surya, Jajag, Kamis (20/2/2020). Di tengah para guru, ia berpesan untuk ikut serta menyukseskan program prioritas pemerintah.

Program prioritas yang dimaksud Bupati Anas adalah penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Menurutnya, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) harus mengambil peran penting untuk program tersebut.

"PGRI harus memiliki peran penting. Target pemerintah saat ini adalah penguatan SDM. Guru menjadi garda terdepan untuk menyiapkannya. Tidak hanya di hilir, tapi juga di hulu. Menyiapkan SDM mulai dari PAUD, TK dan seterusnya," terang Bupati Anas.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Bupati Anas mengajak kepada para guru agar fokus pada skala prioritas. Ada tiga hal yang menurutnya perlu segera dikonsolidasi para guru ke depan. Yang pertama adalah meningkatkan angka harapan sekolah.

"Saat ini angka putus sekolah di Banyuwangi sudah cukup menurun. Dengan adanya sejumlah inovasi seperti Garda Ampuh, SAS dan lain sebagainya. Ini perlu terus dipertahankan dengan partisipasi para guru yang lebih intens," jelasnya.

Konferensi PGRI Kabupaten Banyuwangi di Hotel New Surya, JajagKonferensi PGRI Kabupaten Banyuwangi di Hotel New Surya, Jajag

Bupati Anas juga mengajak para guru untuk membekali peserta didik dengan kemampuan yang beragam. Jangan sampai tingginya tingkat lulusan sekolah, justru menyumbang pada angka pengangguran terbuka yang tidak terserap di lapangan kerja.

Baca juga:
1 Guru PPPK Trenggalek Tak Diperpanjang Kontraknya karena Tindakan Indispliner

"Angka pengangguran terbuka ini harus ditekan dengan cara mempersiapkan anak didik siap menghadapi lapangan kerja. Tidak sekadar mempersiapkan skil, namun juga mentalitas. Seperti halnya mentalitas entrepreneurship," paparnya.

Masih kata Bupati Anas, hal yang tak kalah penting adalah keterlibatan guru untuk membuka ruang-ruang pendidikan alternatif di luar sekolah. Seperti halnya kursus bahasa asing, kegiatan seni budaya dan lain sebagainya di ruang-ruang publik.

"Tak perlu gedung khusus. Bisa memanfaatkan balai desa, masjid, RTH dan sejumlah tempat lainnya. Saya ingin guru meluangkan waktunya untuk memberikan kursus kepada anak-anak di lingkungannya untuk bekal penguasaan bahasa asing mereka," ungkapnya.

Selain itu, ia juga meminta para guru untuk rutin menggelar latihan seni dan budaya di lingkungannya. Anak-anak perlu diberi aktivitas semacam ini agar mereka tidak hanya berkutat pada gadget.

Baca juga:
Gus Sadad Jemput 1000 Suara Kemenangan Prabowo-Gibran di Banyuwangi

"Jadikan balai desa sebagai balai budaya. Gelar les tari atau olahraga secara rutin untuk mereka. Selain bisa mendorong aktivitas positif siswa, secara tak langsung juga sebagai cara melestarikan seni dan budaya kita. Anak-anak perlu didetoks dari gadget dengan kegiatan yang menyenangkan semacam ini," tambah Bupati Anas.

Dengan fokus pada skala prioritas tersebut, PGRI akan menjadi organisasi yang dinamis dalam ikut serta membangun Banyuwangi.

"Kita berkolaborasi bersama. InsyaAllah seberat apapun tantangannya, pasti bisa kita jawab," pungkasnya.