Pixel Code jatimnow.com

Buru Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Palsu, Polisi Disebar ke 4 Kota

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Erwin Yohanes
AKBP Antonius Agus Rahmanto (kanan) dan AKP Tinton Yudha Riambodo.
AKBP Antonius Agus Rahmanto (kanan) dan AKP Tinton Yudha Riambodo.

Baca juga:
Wali Kota Surabaya Mediasi 11 ABH Bentrok dengan Polisi di Akses Suramadu

jatimnow.com - Setelah mengendus keberadaan para pencatut nama Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak, AKBP Antonius Agus Rahmanto, Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak langsung menyebar anggota. Setidaknya ada 4 kota yang mereka tuju. 
 
"Kami mensinyalir para pelaku bersembunyi di empat kota. Jakarta, Cianjur, Kendari dan Makassar. Tim gabungan sudah kami kirim kesana," sebut Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKP Tinton Yudha Riambodo, Kamis (3/5/2018). 
 
Tim gabungan ini, dipimpin oleh Ipda Tio Tondy. Dia membawa 5 personil dalam pengejaran tersebut. Pengejaran itu dilakukan menyusul laporan sejumlah korban yang mengaku dihubungi beberapa nomor mengatasnamakan AKBP Antonius Agus Rahmanto dan ajudannya. 
 
 
Tinton menambahkan, dari data yang dihimpunnya, sedikitnya ada 8 korban yang melapor telah ditipu Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak palsu tersebut. "Dua dari Surabaya, sisanya luar kota. Kerugian ratusan juta rupiah," sambungnya. 
 
Saat ditanya bagaimana para penipu itu memperdaya korbannya? Tinton memaparkan jika para pelaku menelpon nomor korban dan mengaku sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak. Dalam teleponnya itu, pelaku mengatakan meminta sumbangan kepada untuk keperluan sertijab (serah terima jabatan). 
 
"Jadi para pelaku beraksi sebelum sertijab kemarin berlangsung," beber Tinton. Lanjutnya, setelah korban percaya, penipu yang mengaku sebagai ajudan kapolres akhirnya meneruskan aksinya, hingga korban mengirimkan sejumlah uang yang diminta. 
 
 
Sebelumnya, AKBP Antonius Agus Rahmanto menyampaikan bakal memburu para penipu yang mencatut namanya itu kemanapun dan dimanapun.
 
Sebab selama ini, dirinya tidak pernah meminta sumbangan dalam bentuk apapun, kepada siapapun untuk keperluan apapun. 
 
"Dugaan kami, ini adalah kelompok penipu profesional. Kami sinyalir, pelakunya merupakan sindikat penipu antar pulau," tandas Tinton.
 
Reporter: Narendra Bakrie
Editor: Erwin Yohanes