jatimnow.com - Warga Desa Kandang Semangkon, Kecamatan Paciran, Lamongan yang berada di kawasan Pantai Utara (Pantura) Pulau Jawa dikenal sebagai pembuat perahu tradisional nelayan untuk menangkap ikan.
Aneka ragam jenis perahu tradisional tersebut ada yang berukuran kecil hingga berukuran besar yang berkapasitas puluhan ton.
Ada dua jenis perahu tradisional berkapasitas besar, umumnya masyarakat setempat menyebut 'Perahu' dan Jonjon (Den Jon).
Seorang tukang pembuat perahu tradisional, Fathur Rozi mengatakan jenis perahu berkapasitas besar biasanya memiliki ukuran panjang antara 7 hingga 9 meter, lebar 4 hingga 6 meter dan tinggi 3 hingga 6 meter dengan kapasitas 30 hingga 50 ton.
"Ciri khas perahu nelayan untuk 'Perahu' pada ujung depannya menjulang tinggi dan lancip. Sedang ciri khas Jonjon ujungnya papak dan sedikit lebih rendah. Untuk pengerjaannya butuh waktu sekitar 5 bulan," jelas Fathur Rozi kepada jatimnow.com, Rabu (15/4/2020).
Ia menyebut biaya pembuatan perahu tradisional ini bisa mencapai Rp 1 Miliar.
"Kalau untuk bodinya saja, harga Perahu sekitar Rp 600 juta lebih, sedang Jonjon Rp 700 juta lebih. Kalau lengkap dengan mesin dan isinya bisa mencapai Rp 1 Milyar," papar dia.
Baca juga:
Kapal Ikan Terbalik di Pamekasan karena Cuaca Buruk, 2 Nelayan Hilang
Menurutnya, harga tersebut dirasa wajar mengingat bahan yang digunakan merupakan jenis kayu jati pilihan yang dibeli secara langsung dari Tempat Penimbunan Kayu (TPK) Perhutani.
"Kalau dari TPK kualitas kayunya lebih bagus. Selain seratnya lebih keras, kondisi kayunya juga lebih kering," terang Fathur.
Dijelaskannya, jika kekuatan perahu melayan yang dibuat oleh warga Desa Kandang Semangkon mencapai 10 tahun.
"Jika tidak terjadi tabrakan atau terkena bencana lain, perahu perikanan ini kekuatannya bisa mencapai 10 tahun. Setelah itu wajib direparasi" ucapnya.
Baca juga:
Video: Ombak Besar Hantam Perahu Nelayan
Reparasi perlu dilakukan setelah umur perahu perikanan itu telah mencapai 10 tahun.
"Demi keselamatan perahu yang berumur 10 tahun harus direparasi karena kondisinya mulai rapuh," pungkas Fathur.