Pixel Code jatimnow.com

Wabah Virus Corona

Khofifah: Pelanggar PSBB Tiga Hari Pertama Hanya Diimbau dan Ditegur

Editor : Narendra Bakrie   Reporter : Farizal Tito Zain Ahmad
PSBB hari pertama di Kota Surabaya (Foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com)
PSBB hari pertama di Kota Surabaya (Foto: Fajar Mujianto/jatimnow.com)

jatimnow.com - Pembatasan sosial bersala besar (PSBB) untuk Surabaya, Sidoarjo dan sebagian Gresik mulai diberlakukan hari ini, Selasa (28/4/2020). Tiga hari pertama menjadi masa imbauan dan teguran.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, mulai hari ini hingga 30 April 2020, menjadi masa imbauan dan teguran bagi siapapun yang melanggar aturan PSBB. Setelahnya atau 1-11 Mei 2020, menjadi masa teguran dan penindakan bagi siapapun yang melanggar.

"Mulai besok sampai 30 April adalah masa imbauan dan teguran. Lalu 1 hingga 11 Mei 2020 ditingkatkan menjadi teguran dan penindakan bagi siapapun yang melanggar (PSBB)," terang Gubernur Khofifah.

Menurutnya, PSBB menjadi opsi terakhir yang harus diambil karena sebaran penularan Covid-19 semakin meluas.

"Artinya kita harus melakukan proteksi dan ini kadang pilihan yang tidak bisa mengenakkan semua orang," ungkap Gubernur Khofifah.

Untuk itu dalam tiga hari ke depan, petugas akan melakukan pendekatan persuasif dan humanis di tiga kawasan yang tengah menerapkan PSBB. Juga akan diterapkan sistem keamanan berjenjang sehingga masyarakat bisa memahami situasi yang mereka hadapi.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

Gubernur Khofifah juga menyebut bahwa sejak hari ini ada dapur umum yang memberikan layanan makanan siap saji untuk warga terdampak Covid-19 di Surabaya, Gresik dan Sidoarjo. Dapur umum yang dibuka di sejumlah titik itu juga akan membuat santapan makanan untuk waktu buka puasa dan sahur.

"Mana titik-titik yang belum tersisir oleh dapur umum, kita ingin berdayakan UMKM setempat. Kalau cuma nasi bungkus kan tidak harus restoran, masyarakat pelaku UMKM juga bisa membuka layanan membuat nasi bungkus," tegasnya.

Masih kata Gubernur Khofifah, Surabaya, Sidoarjo dan Gresik adalah daerah yang luas dan membutuhkan penjangkauan yang lebih efektif. Agar warga terdampak Covid-19 meski di area yang jauh dari pusat kota tetap bisa mendapatkan akses makanan siap saji saat waktu sahur dan buka puasa.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

"Setiap malam forkopimda akan melakukan rapat evaluasi dari distribusi makanan saat sahur dan buka puasa yang disiapkan di dapur umum. Jika dapur umum ini efektif menjangkau warga terdampak, maka saya ingin ke depan ada pemberdayaan masyarakat UMKM yang terdekat dengan titik distribusi, untuk membuka layanan membuat nasi bungkus selama PSBB," pungkasnya.