Pixel Codejatimnow.com

Sederet Agenda di Banyuwangi Sambut Bulan Bung Karno

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Hafiluddin Ahmad
Bupati Anas saat bertemu puluhan pengasuh pesantren di kantor Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi
Bupati Anas saat bertemu puluhan pengasuh pesantren di kantor Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi

jatimnow.com - Jelang Bulan Bung Karno 1 Juni, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas membagikan paket buku tentang Presiden Soekarno ke berbagai lembaga pendidikan umum, keagamaan serta komunitas.

Lomba video blog (vlog) tentang Pancasila untuk kaum muda juga digelar.

"Juni adalah bulan penting dalam sejarah. Bung Karno berpidato rumusan dasar negara pada 1 Juni 1945 di Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan. Lalu Presiden Jokowi pada 1 Juni 2016 meneken Keppres penetapan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila," ujar Bupati Anas saat bertemu puluhan pengasuh pesantren di kantor Nahdlatul Ulama (NU) Banyuwangi, Minggu (31/5/2020).

Acara dengan protokol kesehatan itu dihadiri Rais Syuriah PCNU Banyuwangi KH Zainullah Marwan, Wakil Rais Syuriah KH Abdul Ghofar dan Ketua PCNU KH Ali Makki Zaini. Hadir pula KH. Ali Hasan Kafrawi, KH Husaini Hafiz, KH Ruchin Abi Hidayat, KH Achmad Siddiq dan lainnya.

Dalam kesempatan itu juga diputar video penemuan makam perawi hadits Imam Bukhari di Uzbekistan, atas jasa Soekarno. Imam Bukhari tersohor dengan Kitab 'Shahih Al-Bukhari'.

Bupati Anas menambahkan, Bung Karno lahir pada Juni, tepatnya 6 Juni 1901 di Surabaya, saat fajar menyingsing. Sejak kecil ibunda Bung Karno sudah yakin buah hatinya kelak menjadi pemimpin besar. Bulan Juni juga menandai wafatnya Bung Karno pada 21 Juni 1970, yang membuat negeri berduka.

"Saat ini, Juni sebagai Bulan Bung Karno harus dimaknai untuk membumikan Pancasila, yang digali Bung Karno dari kearifan rakyat Indonesia, ke dalam tindakan gotong-royong menghadapi Covid-19," terangnya.

Untuk memperkuat literasi tentang Bung Karno, Bupati Anas membagikan paket buku.

Baca juga:
Ziarah ke Makam Bung Karno di Blitar, Prabowo: Beliau Mempersatukan Nusantara

"Buku-buku ini memperkaya pengetahuan masyarakat tentang Bung Karno dan yang terpenting, agar pemikiran Bung Karno dipahami, dipraktikkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan publik," papar Bupati Anas.

Sejumlah buku yang akan dibagikan antara lain "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat" (biografi oleh Cindy Adams); "Bung Karno, Islam dan Pancasila" (Ahmad Basarah); "Ensiklopedia Keislaman Bung Karno" (Rahmat Sahid) dan "Bung Karno Sang Arsitek" (Yuke Ardhiati).

Ada pula "Dunia Dalam Genggaman Bung Karno" (Sigit Aris Prasetyo) dan "Sukarno dan NU: Titik Temu Nasionalisme" (Zainal Abidin Amir).

"Buku-buku ini multiperspektif, mulai ideologi, keagamaan, diplomasi hingga arsitektur. Tapi masing-masing lembaga tidak seragam menerimanya, karena sebagian stok buku sangat terbatas," tambahnya.

Baca juga:
Pesan SBY di Makam Bung Karno: Sampaikan ke Rakyat daripada Saling Hujat

"Setelah ke pesantren, paket buku tentang Bapak Bangsa tersebut juga dikirim ke teman-teman di lembaga Hindu, Katolik, Kristen, Buddha, Konghucu serta Penghayat Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa," sambung Bupati Anas.

Dia menambahkan, lomba vlog tentang Bung Karno juga digelar untuk kaum muda Banyuwangi dengan tema seputar Pancasila dan intisarinya, yaitu gotong royong.

"Spirit gotong royong sebagai intisari Pancasila perlu disebarluaskan ke anak-anak muda, untuk memperkuat modal sosial masyarakat. Lomba diumumkan waktu dekat ini," tandasnya.