Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Blusukan di Kampung Surabaya, Machfud Arifin Miris Lihat Pasar

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin blusukan di perkampungan Gubeng Masjid dan menyapa warga
Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin blusukan di perkampungan Gubeng Masjid dan menyapa warga

jatimnow.com - Calon Wali Kota (cawali) Surabaya Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin blusukan di perkampungan Gubeng Masjid, Kecamatan Tambaksari, Surabaya, Selasa (23/6/2020).

Cawali Surabaya ini berolahraga sepeda bersama putra ketiganya. Dari kediamannya di kawasan Tegalsari, Machfud bersepeda menyusuri jalanan di Kota Pahlawan hingga tembus di perkampungan Gubeng Masjid.

Dengan tetap mengenakan masker, Machfud menyapa warga yang ditemuinya, termasuk warga lanjut usia di pemukiman tersebut.

Machfud Arifin blusukan di perkampungan Gubeng Masjid

Selain menyapa warga di perkampungan padat itu, cawali Machfud Arifin juga blusukan ke Pasar Gubeng Masjid, dan merasa miris melihat kondisi pasar yang dikelola PD Pasar Surya ini.

Setelah berkeliling dan blusukan ke kampung, tiba-tiba Machfud berbelok arah menuju ke sungai. Ia melihat sungai tersebut kotor dan ada bambu bekas tanda dilarang masuk.

Irjen Pol (Purn) Machfud Arifin melihat sungai di lokasi yang kotor

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Ini saya bisa menyempatkan waktu sambil berolahraga melihat situasi di Gubeng Masjid, pasar Gubeng Masjid. Saya melihat yang mengelola hanya dua orang, kepala pasar sama anggotanya yang ngurusin," katanya.

"Ngurusin sampah, ngurusin listrik, kemudian ya tidak membuat nyaman yang jualan maupun yang beli. Suasana kosong. Ya inilah termasuk supaya nanti ke depan dilakukan revitalisasi pasar, sehingga pedagang tidak meluber ke pinggir jalan. Pedagangnya merasa nyaman, pembelinya juga merasa aman dan nyaman," tambah Machfud.

Machfud Arifin menyapa pedagang yang berjualan di Pasar Gubeng Masjid

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Menurutnya, Pasar Gubeng Masjid ini berdiri di atas lahan seluas 3 ribu meter persegi dan hanya mendapatkan penghasilan Rp 63 juta.

"Seharusnya bisa dimaksimalkan pasar, lantai 1, lantai 2, sampai 3. Lantai dasar pasar basah, lantasi atas pasar kering. Kalau pasar jorok, pasti yang datang pasti gak nyaman, sepi," paparnya.

"Pokoknya prinsip pasar itu, kalau nyaman harganya juga gak terlalu mahal. Banyak yang datang dan masuk senang, pasti banyak pembeli," jelasnya.