Pixel Codejatimnow.com

Pandemi Covid-19

Jatim Siap Gelar Pilkada Serentak 2020 dengan Protokol Kesehatan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian di Hotel JW Marriot, Surabaya.
Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian di Hotel JW Marriot, Surabaya.

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa 19 kabupaten dan kota di wilayah kerjanya siap menyelenggarakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak pada 9 Desember 2020 dengan proses disiplin protokol kesehatan Covid-19.

"Saya yakin berdasarkan pengalaman, penyelenggaraan pilkada di Jatim dapat berjalan aman, tertib, lancar dan damai. Terpenting juga aman dari penyebaran Covid-19 melalui penegakan protokol kesehatan," terang Gubernur Khofifah dalam rapat koordinasi Pilkada Serentak 2020 bersama Menko Polhukam Mahfud MD dan Mendagri Tito Karnavian di Hotel JW Marriot, Surabaya, Jumat (26/6/2020).

Gubernur Khofifah juga akan berupaya agar partisipasi masyarakat dalam pilkada serentak tetap tinggi. Sebagai evaluasi bahwa partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres Tahun 2019 mencapai angka 80,90 persen, jauh melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 77,5 persen.

"Meskipun dalam situasi darurat kesehatan karena Pandemi covid-19, di mana kita harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tambahnya.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim dalam mensukseskan Pilkada Serentak 2020 telah melakukan beberapa hal, di antaranya sosialisasi hingga menerbitkan sejumlah surat edaran kepada nupati dan walikota penyelenggara pilkada.

Hal itu dilakukan agar pelaksanaan program dan kegiatan bantuan sosial yang berasal dari pemerintah pusat, provinsi, maupun dari APBD kabupaten dan kota untuk penanggulangan Pandemi Covid-19 harus sesuai ketentuan petaturan perundang-undangan dan tidak dimaknai sebagai kampanye.

"Dalam rangka pemantapan kesiapan pelaksanaan Pilkada Serentak Tahun 2020 di Jatim, dalam waktu dekat kami akan menyelenggarakan rakor (rapat koordinasi) dengan stakeholder terkait," jelas Gubernur Khofifah.

Masa kampanye Pilkada Serentak Tahun 2020 di 19 kabupaten dan kota di Jatim mulai 26 September 2020 s/d 5 Desember 2020. Dimungkinkan Pemprov Jatim akan mengusulkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebanyak 8 atau 9 penjabat sementara (Pjs) kepala daerah.

Baca juga:
Muncul Lagi Subvarian Omicron Baru BA.2.75

"Sedangkan terhadap 10 daerah lagi tidak diperlukan penjabat sementara karena kepala daerah yang bersangkutan telah dua peride menjabat," terangnya.

19 daerah di Jatim yang melaksanakan Pilkada Serentak 2020 terdiri 16 kabupaten dan 3 kota. Rinciannya yaitu Kabupaten Pacitan, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Kediri, Lamongan, Tuban, Gresik, Mojokerto, Malang, Blitar, Sidoarjo, Sumenep, Jember, Situbondo dan Banyuwangi.

"Kemudian Kota Blitar, Pasuruan dan Surabaya," katanya.

Jawa Timur adalah provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua setelah Jawa Barat. Secara Geodemografi, Jawa Timur terdiri atas 38 kabupaten dan kota, 666 Kecamatan dan 8.497 desa/kelurahan. Sementara jumlah penduduk Jawa Timur awal Tahun 2020 sebesar 40.821.150.

Baca juga:
Kasus Positif Covid-19 di Indonesia Naik Hingga 620 Persen

Dari jumlah itu yang wajib KTP sebanyak 31.166.138 jiwa. Sedangkan yang sudah melakukan perekaman KTP sebanyak 31.075.340 jiwa dan yang belum melakukan perekaman sebanyak 90.798.

Sebagai pembanding, pada Pileg dan Pilpres 2019 terdapat jumlah pemilih sebanyak 30.923.292 orang, dengan jumlah tempat pemungutan suara (TPS) sebanyak 130.010 di 38 kabupaten dan kota.

Melihat kondisi itu, Jawa Timur memiliki potensi tingkat kerawanan yang relatif tinggi.

"Tetapi dengan antisipasi dan sosialisasi yang masif serta pelaksanaan pilkada yang berkualitas, insyaAllah semua bisa berjalan lancar, aman dan damai. Saya yakin KPU dan Bawaslu Jatim didukung masyarakat dapat melaksanakan dengan baik," pungkasnya.