Pixel Code jatimnow.com

IPNU dan IPPNU Gelar Silatnas ke-6 PKPT Se-Nusantara di Malang

  Reporter : Erwin Yohanes
Peserta Silatnas ke 6 PKPT di Malang
Peserta Silatnas ke 6 PKPT di Malang

jatimnow.com - Ratusan Kader Pimpinan IPNU dan IPPNU berkumpul di Kota Malang, Jawa Timur, guna mengikuti Silaturahmi Nasional Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi (Silatnas PKPT) ke-6 Se-Nusantara.

Acara yang mengambil tema 'Rekonstruksi Strategi Kaderisasi Untuk Menyongsong PKPT IPNU-IPPNU Go Internasional' itu digelar pada Jumat-Minggu (11-13/5/2018) di Hall Ibnu Sina Universitas Islam Malang.

Ketua Panitia Silatnas ke-6 PKPT IPNU-IPPNU Se-Nusantara, Achmad Faisal Muzakki menyatakan, acara ini berlangsung sukses dan membuat sejumlah rekomendasi penting.

"Acara Silatnas ini padat sekali, yang terdiri atas stadium general yang menghadirkan keynote speaker, FGD (Fokus Group Discussion), sarasehan serta sidang komisi untuk membuat rekomendasi. Alhamdulillah berjalan lancar hingga akhir penutupan," katanya. 

Ahmad Faisal menegaskan, IPNU dan IPPNU sangat konsen terkait penguatan wawasan kebangsaan. Hal itu dilakukan dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman dalam ranah kebudayaan Indonesia yang cinta damai.

 

 "Materi Wawasan Nusantara dan Kebangsaan yang merupakan inti dari materi motivasi organisasi yang dibawakan Ustad Fatah (Fattah Hidayat, Dewan Pakar Bank Muamalat Se-Indonesia) sangat mengena sekali. IPNU dan IPPNU akan jadi garda terdepan dalam menangkal radikalisme dan dalam hal ini kami mengecam aksi pemboman 3 gereja yang terjadi di Surabaya Minggu pagi tadi," tegasnya.

Baca juga:
Program TJSL Petrokimia Gresik, Desa Tawangargo jadi Pusat Hortikultura Modern

 Disisi lain, Ustad Fattah Hidayat menyampaikan bahwa sebagai organisasi kader yang berada di bawah naungan Nahdatul Ulama, mesti mengambil peran besar dalam kontek kebangsaan dan keumatan.

 "IPNU dan IPPNU harus mengedepankan motivasi organisasinya pada sandaran dua hal yaitu wawasan nusantara dan wawasan kebangsaan. Kedua dimensi sudut pandang itu menjadi urgen dipahami di era kekinian agar IPNU dan IPPNU tetap bisa berkiprah tanpa kehilanngan jatidirinya sebagai seorang muslim dan orang Indonesia yang cinta damai," kata Fattah yang juga Ketua Jurusan Psikologi Universitas Negeri Malang.

Wawasan Nusantara dan kebangsaan, kata Fattah, mesti diperkuat sehingga berdampak besar pada persatuan dan kesatuan bangsa.

Fattah melanjutkan wujud itu akan mengejawantahkan pada enam dimensi yaitu penghargaan atas harkat dan martabat manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, tekad bersama dalam berbangsa yang bebas, merdeka dan bersatu.

Baca juga:
Ngalup Collaborative Network X Bangun Bangsa Ajari Disabilitas di Malang Bikin Logo

Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Santri Nasional (Forsana), KH Thoriq Darwis Bin Ziyad menyatakan dirinya dan lembaganya sangat mengapresi eksistensi kesejarahan dan kiprah IPNU dan IPPNU.

 "Sesungguhnya Forsana adalah sebuah keniscayaan sebagai wadah komunikasi dan informasi bagi kader-kader NU dan pemuda yang taat akan NKRI," kata Gus Thoriq yang juga alumnus IPNU dan pengasuh Pondok Pesantren Babussalam, Gondanglegi, Kabupaten Malang.

Penulis/Editor: Erwin Yohanes