jatimnow.com - Calon Wakil Bupati Gresik, Dokter Alif menyapa warga di Kecamatan Sidayu. Di sini, pasangan Calon Bupati Qosim itu kembali mempertegas komitmennya untuk mengurangi angka pengangguran.
Alif menyebut beberapa cara untuk menekan angka pengangguran, di antaranya mempermudah investasi agar industri hadir dan menyerap tenaga kerja di Gresik. Juga memperbanyak pelatihan, vokasional dan menumbuhkan kewirausahaan dengan bantuan modal, pendampingan hingga pemasaran produk.
"Semuanya akan kami laksanakan melalui Kartu Gresik Bangkit. Database semua warga yang belum mendapat pekerjaan ada dalam kartu tersebut. Nanti akan kami petakan, siapa yang belum bekerja, sehingga akan kami arahkan ke sektor industri yang membutuhkan sesuai kompetensi," terang Alif, Jumat (13/11/2020).
"Juga siapa yang mau berwirausaha akan kami bantu modal, pelatihan, pedampingan, pemasaran. Semua ada dalam database kartu ini," tambahnya.
Alif menegaskan bahwa saat ini pekerja warga Gresik masih mendominasi industri di Kota Pudak. Dari data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Gresik Tahun 2020, jumlah pekerja di seluruh Gresik saat ini ada 184.584 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 123.604 orang pekerja di antaranya ber-KTP Gresik.
"Sementara yang dari luar Gresik hanya tercatat 60.880 orang atau hanya sekitar 35 persennya saja dari seluruh pekerja sektor formal di Gresik. Ini sekaligus menjawab pertanyaan ibu-ibu tadi yang katanya banyak warga luar Gresik bekerja di sini. Ini tidak benar. 65 persen warga Gresik masih mendominasi sektor formal ya ibu-ibu," papar Alif.
Selain sektor formal, masih ada sektor nonformal. Dari data yang BPS Sakernas pada Agustus 2019, jumlah warga Gresik yang bekerja di sektor ini ada 620.883 orang. Sedangkan jumlah angkatan kerja tercatat ada 657.273 orang.
Baca juga:
Sah, KPU Tetapkan Yani-Aminatun Pemenang Pilkada Gresik
Sehingga tingkat partisipasi kerja di Kabupaten Gresik mencapai 65,64 persen. Untuk jumlah pengangguran di Kabupaten Gresik hingga awal 2020 lalu hanya 5,53 persen.
"Namun perlu dicatat tingkat kesempatan kerja di Kabupaten Gresik cukup besar yakni sekitar 94,46 persen. Itu artinya, peluang untuk bekerja di Gresik cukup besar dibanding daerah lainnya di Jawa Timur. Ini yang akan menjadi tugas saya bersama Pak Qosim untuk mengurangi angka pengangguran," tegasnya.
Menurut Alif, pandemi yang terjadi secara global memang berdampak pada kenaikan pengangguran, karena banyak industri yang tutup shingga terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca juga:
Unggul Quick Count Internal, Q-A: Kawal Suara hingga Keputusan KPU
Untuk itu Qosim-Alif akan berupaya menghidupkan program pelatihan bagi warga Gresik yang belum bekerja agar bisa mandiri berwirausaha.
"Ingat ibu-ibu, bekerja itu tidak hanya di kantor atau pabrik. Bekerja itu mencari nafkah untuk mencari pendapatan. Bisa dilakukan dengan kita menciptakan pekerjaan melalui kewirausahaan," sambung Alif.
"Produk UMKM yang bapak ibu produksi di Sidayu ini akan kami bantu pasarkan melalui pasar virtual di market place, online shop serta pasar konvensional di toko modern. Jadi kalau nanti toko modern seperti Alfamart, Indomart, Hypermarket, Transmart tidak mau menjual barang produk UMKM Gresik, akan kita tutup atau izinnya tidak kita perpanjang," jelas Ketua DPC Partai Gerindra Gresik ini.
URL : https://jatimnow.com/baca-31309-kartu-gresik-bangkit-qosimalif-tekan-pengangguran-hingga-wirausaha