Pixel Codejatimnow.com

Polisi Sebut Dua Kecamatan di Mojokerto Rawan Konflik Pilkada

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Achmad Supriyadi

jatimnow.com - Polres Mojokerto memetakan ada dua daerah yang rawan terjadi kericuhan saat pemilihan bupati pada 9 Desember nanti. Dua kecamatan itu yakni Sooko dan Ngoro.

Itu disampaikan Kapolres Mojokerto AKBP Dony Alexander saat apel bersama kesiapan pengamanan pemungutan dan hitung suara pemilihan bupati.

"Titik rawan ada di Sooko dan Ngoro, yang dilihat dari Sooko ada lokasi KPU dan gudang logistik. Kalau Ngoro jarak tempuh dan juga perbatasan antara Pasuruan dan Kabupaten Mojokerto dimana ini kita harus antisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang ingin dilakukan oleh sekelompok orang yang ingin mengganggu keamanan, ketertiban dengan menyebar hoaks atau menyebar brosur gelap untuk menciptakan kondisi gaduh dalam pilkada, antisipasinya dengan patroli dan sebagainya," kata Dony, Selasa (1/12/2020).

Mantan Kapolres Pasuruan Kota ini menambahkan, personel dari Polri, TNI, Satpol PP dan Linmas kurang lebih 1000 anggota disiagakan.

Baca juga:
KPU Mojokerto Tetapkan Ikbar Jadi Bupati-Wabup Terpilih

"Kami kerahkan 450 personel yang mana ada bantuan keamanan dari rekan TNI, Satpol PP dan juga Linmas. Untuk Linmas kurang lebih 300 di Kabupaten Mojokerto dan akan disebar. Sistem pengamanan TPS ada aman, sedang dan rawan. Setiap TPS dijaga 6 personel dari Polri, TNI, Satpol PP dan Linmas," paparnya.

Alumni Akpol 2000 ini juga menjamin keamanan dalam pelaksanaan kegiatan pemilihan bupati dengan mematuhi protokol kesehatan.

Baca juga:
Unggul Quick Count Internal, Barra dan Tim Pemenangan Sujud Syukur

"Kepada seluruh warga masyarakat, kami Polri, TNI, pemerintah, stakeholder terkait, para alim ulama menjamin keamanan pemilukada dan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mohon kerjasamanya, bantuannya agar semua bisa menciptakan kondisi kondusif supaya pesta demokrasi ini berjalan damai, aman dan sejuk," pungkasnya.