Pixel Codejatimnow.com

Pilwali Surabaya 2020

Teror Potongan Kepala Kambing ke Pengawas Pemilu Dikecam

Editor : Sandhi Nurhartanto  Reporter : Jajeli Rois
Potongan kepala kambing di rumah Novli Thysen serta kertas bertuliskan pesan khusus
Potongan kepala kambing di rumah Novli Thysen serta kertas bertuliskan pesan khusus

jatimnow.com - Ketua Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Novli Thysen mengecam teror berupa potongan kepala kambing serta pesan surat yang berisi sebagai 'ancaman'.

Meski menjadi korban teror, Novli Thysen tetap kritis dan tidak mundur selangkah pun untuk mengawasi proses Pemilihan Wali Kota Surabaya (Pilwali) 2020.

Baca juga: Pengawas Pemilu Diteror Potongan Kepala Kambing

"Pada prinsipnya, teror seperti ini sangat menjijikan.Tentu saja sangat disayangkan dalam berdemokrasi. Keterbukaan masyarakat untuk mengawasi, memantau seluruh proses penyelenggaraan pilkada. Namun, katakanlah intimidasi bagi pemantau, karena kapasitas saya sebagai Ketua KIPP," ujar Novli, Senin (7/12/2020).

"Kalau misalkan ini masuk intimidasi kepada pemantau. Lalu kemudian, masyarakat bisa berpartisipasi dalam pemantauan. Jadi saya sangat menyayangkan sekali teror-teror seperti ini," tambahnya.

Novli menegaskan, meskipun mendapat teror berisi potongan kepala kambing yang kondisinya terlihat lidah menjulur dan telinga kambing sebelah juga terpotong serta selembar kertas bertuliskan 'Kalau Tidak Mau Seperti Ini...Jangan Banyak Bicara, Taman Harmoni 01', ia menyebut dirinya tidak akan mundur selangkah pun.

Baca juga:
Machfud Arifin Ikhlas dan Doakan Eri Cahyadi-Armudji

"Tidak sedikit pun saya mundur selangkah untuk menjalankan tugas-tugas saya sebagai pemantau pemilu independen," tegasnya.

Dugaan teror atas potongan kepala kambing dan selembar surat di teras rumahnya di kawasan Surabaya barat, Novli akan melakukan pelaporan secara resmi ke kepolisian.

"Saya secara resmi akan melaporkan kejadian ini ke kepolisian untuk ditindaklanjuti," ujar dia sambil menyebut rencananya akan melaporkan ke Polrestabes Surabaya.

Baca juga:
Kuasa Hukum MAJU Sayangkan Dana Kampanye Erji Nol Rupiah Tak Ditindak

Sebelumnya, Novli sebagai Ketua KIPP Jatim sangat kritis melaporkan dugaan pelanggaran pemilu.

Seperti melaporkan Tri Rismaharini tentang penyalahgunaan wewenang dan jabatan terkait penggunaan fasilitas Taman Harmoni untuk deklarasi pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Surabaya yang usai mendapatan rekomendasi dari PDI Perjuangan (PDIP), Eri Cahyadi-Armudji (Erji).

Novli juga melaporkan temuan beredarnya 'Surat Bu Risma' ke Bawaslu Jawa Timur.