Pixel Code jatimnow.com

BMKG Catat ada 32 Gempa Susulan di Sulawesi Barat

Editor : REPUBLIKA.co.id   Reporter : REPUBLIKA.co.id
Ilustrasi gempa/ jatimnow.com
Ilustrasi gempa/ jatimnow.com

jatimnow.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut terjadi 32 aktivitas gempa susulan di Sulawesi Barat hingga Sabtu (16/1), pukul 07.03 Wib. Hasil monitoring BMKG mencatat terjadi gempa dengan magnitudo maksimum 4,8.

Gempa itu merupakan rangkaian gempa bumi susulan dengan magnitudo 5,9 yang terjadi pada 14 Januari 2021, pukul 13.35 WIB.

Pada hari yang sama pukul 06.32 WIB, wilayah Mamasa diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo 4,8.

Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,89 LS dan 119,05 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 29 kilometer (km) arah Tenggara Kota Mamuju, Sulawesi Barat, pada kedalaman 10 km.

BMKG merilis bahwa gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif Majene. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan sesar naik.

Guncangan gempa yang tidak berpotensi tsunami itu dirasakan di daerah Mamuju (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat kejadiantersebut.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Radity Jati mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga:
Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan

Masyarakat juga diminta untuk menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa-gempa sebelumnya.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yangmembahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," katanya.

Masyarakat dapat mengikuti perkembangan informasi kegempaan melalui BMKG dan portal InaRisk untuk mengetahui potensi risiko bencana yang ada di sekitar tempat tinggal.

 

Baca juga:
Ini Penjelasan BMKG soal Gempa di Perairan Tuban

Lihat Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id