Pixel Codejatimnow.com

Tradisi Ritual saat Gerhana Bulan yang Tak Lekang oleh Zaman di Probolinggo

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Mahfud Hidayatullah
Supar, salah satu warga di Probolinggo melakukan ritual saat gerhana bulan berlangsung
Supar, salah satu warga di Probolinggo melakukan ritual saat gerhana bulan berlangsung

jatimnow.com - Warga di Probolinggo menggelar doa bersama di tengah terjadinya gerhana bulan total atau super blood moon, Rabu (26/5/2021) malam. Kali ini mereka berdoa agar Covid-19 segera sirna dari muka bumi.

Selain berdoa bersama saat terjadi gerhana bulan, sederat ritual yang memang sudah menjadi tradisi di Probolinggo dilakukan warga. Mereka membunyikan kentongan, membangunkan tanaman atau tumbuh-tumbuhan serta mencuci muka dan menjalankan ibadah Salat Gerhana.

Supar (70), warga Dusun Krajan, Desa Sumbersuko, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo mengaku, sejak zaman dulu, dirinya selalu melakukan tradisi membangunkan tanaman dan tumbuhan dengan sapu lidi.

"Dulu sudah begitu kalau sudah ada gerhana bulan atau bulen gerring, warga secara spontanitas memukul tanam-tanaman dan pepohonan dengan menyebutkan kata, bangun-bangun ada gerhana bulan," ujar Supar.

Supar menyebut bahwa memang untuk gerhana bulan saat ini di Probolinggo tidak seberapa jelas karena tertutup awan.

"Saya nunggu sejak pukul 18.00 WIB, tetapi bulan bisa dilihat sekitar pukul 19.30 WIB," terangnya.

Baca juga:
Sebuah Rumah dan Musala di Pasuruan Rusak Diterjang Gelombang Tinggi

Setelah gerhana bulan terlihat, Supar dan sejumlah warga berdoa bersama agar Covid-19 yang melanda segera sirna.

"Kita berharap agar Covid-19 segera sirna dan aktivitas warga kembali normal. Karena sudah satu tahun lebih virus ini merongrong warga," ujar Supar sembari memukuli pepohonan di depan rumahnya.

Sementara Nurul (27) warga lainnya mengaku, selain mengikuti tradisi nenek moyang, dia juga melaksanakan salat sunnah.

Baca juga:
Penampakan Banjir Rob di Pesisir Surabaya Dampak Gerhana Bulan Total

"Saya sudah salat sunnah tadi. Tapi juga tidak meninggalkan tradisi nenek moyang. Saya cuci muka di halaman rumah," tegasnya.

Dia juga berharap agar semua penyakit dan marabahaya bisa dijauhkan dari kehidupannya serta dilancarkan rejekinya.

"Kita kembalikan semua ini kepada Sang Pencipta. Termasuk Covid-19 ini agar segara disirnakan," tambah Nurul.