Pixel Codejatimnow.com

Rasakan Sensasi 'Tamparan' Dari Banyuwangi

Editor : Arif Ardianto  
Nasi tempong khas Banyuwangi yang melegenda karena pedasnya.
Nasi tempong khas Banyuwangi yang melegenda karena pedasnya.

jatimnow.com – Nasi tempong, makanan khas dari Banyuwangi yang terkenal karena pedasnya yang melegenda. Dinamakan nasi tempong karena sambal racikan campuran asam segar, ranti, dan aroma terasi yang memiliki rasa pedas menggigit.

Sesuai namanya, tempong artinya tampar. Jadi, usai makan seporsi kuliner khas Banyuwangi ini rasa pedasnya masih menggigit alias seperti ditampar.

Setidaknya, terdapat dua tempat yang menjadi rujukan. Pertama, warung milik Mbok Nah, sapaan akrab Sutinah yang berada di Jalan Kolonel Sugiono Kelurahan Kertosari Kecamatan/ Kabupaten Banyuwangi.

“Kalau sehari bisa melayani 200 porsi. Bisanya tahu karena setiap 1 kilo beras bisa menjadi 12 porsi dan harganya mulai Rp 7-15 ribu,” kata karyawati Mbok Nah, Susiati (39) saat dimintai keterangan, Minggu, (4/3/2018).

Setiap penyajiannya, imbuh Susi, nasi tempong berisi nasi putih porsi sedang, sayuran (bayam, labu siam, daun singkong), tahu dan tempe goreng plus dadar jagung dengan harga Rp 7 ribu rupiah.

Warung mbok nah juga menyediakan lauk lainnya seperti ayam goreng, telur goreng ikan dan lele goreng, rempela-hati ayam, dan pepes ikan tongkol yang dipatok dengan harga mulai Rp 10 - 15 ribu rupiah.

Baca juga:
International Tour de Banyuwangi Ijen Digelar Kembali, Catat Tanggalnya!

“Kita bukanya setiap hari, mulai jam 09.00 sampai pukul 24.00. Rata-rata omset per hari bisa sekitar Rp 2 sampai 3 juta,” paparnya.

Sementara itu, di warung yang menjadi rujukan kedua, adalah warung nasi tempong milik Miswah yang akrab dikenal mbok Wah. Warung milik Mbok Wah di Jalan Gembrung Kelurahan Bakungan Kecamatan Glagah ini berada di lokasi perumahan.

Untuk lauk, warung nasi tempong mbok Wah menyediakan lauk ikan asin goreng, pindang ikan, nus dan cumi, pepes ikan, udang tepung goreng, sate telur puyuh, dan telur pindang. Untuk harga yang dipatok berkisar mulai harga Rp 12 hingga 17 ribu rupiah, sesuai selera.

Dari kedua warung tersebut memiliki kesamaan dalam setiap menyiapkan sambal untuk disajikan sebagai pelengkap nasi tempong. Sambal sengaja dibuat dadakan menggunakan cobek ukuran besar dangan campuran, terasi, cabe rawit, dan ranti, rumpun tomat yang berkerut, memiliki banyak biji, dan rasa asam dan menghasilkan rasa yang segar.

Baca juga:
Menengok Kampung Jamur di Banyuwangi, Raup Omzet Rp360 Juta Per Bulan

"Setiap pembeli biasanya suka minum yang dingin-dingin tapi kalau saran saya untuk mengurangi rasa pedas minumnya yang anget-anget," kata ibu dua anak itu.

Reporter: Hafiluddin Ahmad

Editor: Arif Ardianto