Pixel Code jatimnow.com

DPR RI Desak Polri Usut Tuntas Kasus RB yang Sebabkan NW Bunuh Diri

Editor : REPUBLIKA.co.id   Reporter : REPUBLIKA.co.id
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. (Foto: Republika)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni. (Foto: Republika)

jatimnow.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mendesak agar Polri mengusut tuntas kasus oknum polisi RB yang menjadi pemicu NW bunuh diri di dekat makam ayahnya di Mojokerto.

Ia menilai kepolisian memang telah menunjukan ketegasannya dalam kasus ini.

"Tentunya kepolisian dalam hal ini sudah cepat dalam menindak dan menangkap Randy Bagus serta menetapkannya sebagai tersangka. Kapolri juga sudah sampai turun tangan langsung dan telah menyatakan bahwa institusinya akan terus mengusut kasus ini, jadi ini tentunya suatu langkah cepat dan tegas dari kepolisian," kata Sahroni dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021).

Namun demikian, polisi harus terus melakukan penyelidikan terkait dugaan tindakan kriminal lainnya yang dilakukan oleh RB. Hal ini karena adanya indikasi pemaksaan dan pemerkosaan yang dilakukan RB terhadap korban.

"Walaupun sudah ditetapkan sebagai tersangka atas perilaku aborsi, saya tetap meminta kepolisian untuk terus melanjutkan penyelidikan, jangan sampai berhenti di sini saja. Karena dalam kasus ini ada indikasi pemaksaan dan pemerkosaan yang kemungkinan terjadi. Harus diusut juga itu," ujarnya.

Baca Juga: Sebelum Tenggak Racun, NW Sempat Curhat ke Petugas WCC

Politikus Partai NasDem itu meminta kepolisian mengumpulkan bukti-bukti terkait. Selain itu kepolisian juga diharapkan mencari tahu sudut pandang dari keluarga korban yang dinilai lebih paham dengan kondisi NW.

Baca juga:
Lita Machfud Arifin Kunjungi Persebaya Future Lab, Ini Pesannya

"Begitu juga dengan berbagai tulisan digital korban yang selama ini beredar," ucapnya.

Sahroni juga menyoroti terkait laporan korban yang diduga diabaikan oleh Propam. Menurutnya jika laporan tersebut benar diabaikan maka hal itu dinilai sangat berbahaya.

"Jadi polisi harus mengecek, pasti ada datanya terkait laporan korban. Dilihat siapa bagian yang menangani dan harus dibuka secara terang-benderang. Jadi saya rasa pihak yang terlibat tidak hanya pelaku tapi memang ada pengabaian sistematis. Jadi tolong bisa dicek," tegasnya.

Baca juga:
Komisi X DPR RI Tinjau PPDB Zonasi dan Kurikulum Merdeka di Surabaya

Baca Artikel Asli

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama jatimnow.com dengan Republika.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Republika.co.id