Pixel Code jatimnow.com

Plastik Bekas Antarkan Desa Banjasari Masuk Program Desa Berdaya Jatim 2021

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Sahlul Fahmi
Wiwik Pujiati memamerkan salah satu produk tas yang terbuat dari plastik bekas (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)
Wiwik Pujiati memamerkan salah satu produk tas yang terbuat dari plastik bekas (Foto: Sahlul Fahmi/jatimnow.com)

Gresik - Wiwik Pujiati bersama beberapa ibu anggota bank sampah Binar Sekar Buana, Perumahan Banjarsari Asri, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik, tampak membersihkan halaman rumah produksi limbah plastik. Mereka baru saja menimbang hasil plastik yang dikumpulkan dari warga setempat.

Wiwik lantas mempersilahkan jatimnow.com masuk ke rumah produksi tersebut. Beberapa anggota memulai mengerjakan tugasnya masing-masing seperti memilah plastik, membersihkan, menyeterika, mengelem, menjahit, hingga bagian finishing.

"Kalau saya bagian mendesain," kata Wiwik Pujiati, kepada jatimnow.com, Senin (13/12/2021).

Wiwik menjelaskan, awalnya tahun 2018 kelompok bank sampah di perumahan ini dibina oleh bank sampah desa namanya BSBB (Bank Sampah Banjasari Bersama) yang merupakan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Namun setahun lalu kelompok bank sampah perumahan Banjarsari Asri mendirikan bank sampah Binar Sekar Buana.

“Bank sampah Binar Sekar Buana ini adalah bank sampah tingkat dusun, kalau induknya tetap BSBB. Mereka membantu kami dalam hal pengembangan dan marketing,” ucapnya.

Selama setahun produksi Binar Sekar Buana telah menghasilkan beragam produk kreatif yang diciptakan dari berbagai plastik bekas mulai dari tas plastik, kemasan bekas detergen, pewangi dan sebagainya. Produk tersebut antara lain berupa berbagai jenis tas, dompet, sandal, rompi, tempat jas hingga souvenir unik.

“Alhamdulillah, saat ini anggota kami sudah mencapai belasan orang. Kalau hasil produksinya rata-rata perbulan bisa mencapi 35 hingga 50 item. Kebanyakan memang tas dan dompet,” jelas Wiwik.

Sementara itu pengurus BUMDes Nurti Zubaidah mengatakan produk yang dihasilkan oleh ibu-ibu warga Desa Banjarsari ini banyak diminati pasar. Hal itu dikarenakan poduknya memang berkualitas mulai material, desain serta pengerjaannya. Bahkan saat dicoba dipasarkan ke Belanda, produk ini mendapat respon positif.

Baca juga:
Kabupaten Gresik Kembali Raih Penghargaan Adipura 2023

“Saya punya teman seorang perawat yang menikah dengan dokter di Belanda. Saat dia kembali ke Belanda seusai mudik dari sini, ia membawa puluhan produk tas berbahan plastik bekas. Ternyata di sana banyak diminati,” ujar Nurti.

Ibu-ibu anggota bank sampah Binar Sekar Buana, Perumahan Banjarsari Asri, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. (Foto: Sahlul Fahmi)Ibu-ibu anggota bank sampah Binar Sekar Buana, Perumahan Banjarsari Asri, Desa Banjarsari, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. (Foto: Sahlul Fahmi)

Perempuan 50 tahun itu mengungkapkan, menurut keterangan yang didapat dari temannya yang di Belanda, orang-orang di sana punya kebanggan sendiri saat mengenakan bahan yang dihasilkan dari daur ulang, terutama sampah plastik. Sebab dengan menggunakan produk daur ulang plastik berarti turut mendukung kampanye pengurangan sampah plastik.

“Sebagai bentuk dukungan kami kepada kampanye pengurangan sampah plastik, kami tempelkan stiker bertuliskan Go Green pada setiap kemasan produk kami,” bebernya.

Baca juga:
Pacu Pertumbuhan, DPMPTSP Kabupaten Gresik Gelar Pameran Investasi Industri dan UMKM

Sedang untuk strategi pemasaran pasar lokal, selain menggunakan media sosial, pihak BUMDes Banjasari rajin mengikuti even maupun pameran produk UMKM baik yang digelar oleh instansi pemerintah maupun swasta.

Nurti menambahkan berkat produk-produk berbahan plastik bekas karya ibu-ibu warga Desa Banjarsari ini kini Desa Banjarsari masuk menjadi salah satu dari 14 desa di Jawa Timur yang terpilih dalam Program Desa Berdaya Jawa timur 2021.

“Sebenarnya saat mengikuti Program Desa Berdaya Jatim 2021, mengajukan 3 jenis produk yakni rengginang, bandeng olahan dan produk berbahan limbah plastik. Tapi akhirnya yang terpilih adalah produk berbahan plastik bekas,” tutup Nurti.