Pixel Codejatimnow.com

Menengok Keseruan Puncak Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Sekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Rabu (3/23/2022) - (Foto-foto: Farizal Tito/jatimnow.com)
Sekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, Lumajang, Rabu (3/23/2022) - (Foto-foto: Farizal Tito/jatimnow.com)

Lumajang - Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) mengajak puluhan anak yang tinggal di pengungsian darurat lereng Gunung Semeru Desa Sumber Mujur, Kecamatan Candi Puro, Kabupaten Lumajang, untuk mengikuti Sekolah Alam Raya, Rabu (3/23/2022).

Kegiatan ini merupakan bagian dari Festival Literasi Semeru (FLS) 2022 yang digagas UMSurabaya.

Project Direktor FLS 2022, Radius Setiyawan menyampaikan, Sekolah Alam Raya ini kolaborasi UMSurabaya dengan warga lokal Semeru yang telah lama memiliki konsep sekolah alam.

"UMSurabaya hadir dengan memberikan konsep baru setelah beberapa kali ikut terlibat di bidang edukasi dalam penanganan korban erupsi Semeru. Kali ini, UMSurabaya mengajak siswa yang biasa mengikuti sekolah formal untuk mengikuti sekolah alam," ungkapnya.

Sekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, LumajangSekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, Lumajang

Dalam kegiatan Sekolah Alam Raya ini, mereka mendapatkan serangkaian ilmu pengetahuan tentang krisis lingkungan melalui strory telling, menggambar di alam dengan tema inspirasi alam hingga menanam sayuran.

Diketahui, dalam kegiatan tersebut para pengajarnya melibatkan para mahasiswa Mahasiswa Tanggap Bencana (Matana) UMSurabaya.

"Siswa yang ikut kegiatan ini juga pengungsi yang tinggal di tenda pengungsian darurat. Harapannya, mereka akan lebih memahami secara teoritis dan praktisnya," ujarnya.

Radius menambahkan, kegiatan ini menjadi bagian dari perayaan Milad ke-38 UMSurabaya yang menjadikan Semeru sebagai icon dan pusat kegiatan.

Sekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, LumajangSekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, Lumajang

Selain Sekolah Alam Raya, serangkaian kegiatan juga dilakukan seperti Pameran Anggrek Virtual, pemeriksaan kesehatan hingga lomba fotografi.

Agenda literasi ini merupakan program lanjutan kampus yang ada di Semeru. Tercatat sejak bencana di Semeru, UMSurabaya sudah terlibat aktif dalam penanganan kebencanaan, baik psikososial, edukasi, kesehatan dan agenda-agenda lain.

"Melalui festival ini kita ingin semakin meningkatkan kepedulian kita pada Semeru dan menegaskan bahwa Semeru adalah bagian penting dari Indonesia," papar dia.

Sekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, LumajangSekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, Lumajang

Sementara siswa kelas 6 SD Sumber Mujur, Rafael Maulana Ibra mengaku lebih menyukai kegiatan di alam, karena berbeda dengan belajar di kelas.

"Kalau di kelas bosen, kalau di luar begini enak," ujarnya.

Selain kegiatan tersebut, UMSurabaya juga menggelar Gerakan Semeru Sehat yang juga rangkaian kegiatan FLS 2022 itu. Dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan tersebut, warga mendapatkan minyak goreng 2 liter kemasan botol secara gratis.

Sekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, LumajangSekolah Alam Raya dalam rangkaian Festival Literasi Semeru UMSurabaya 2022 melibatkan puluhan anak pengungsian darurat di lereng Gunung Semeru, Lumajang