Surabaya - Wacana Reno Zulkarnaen bakal menduduki kursi sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim, mendapat penolakan dari sejumlah ketua PAC di Surabaya.
Ketua PAC Demokrat Gubeng Pudjianto menyebut, sedikitnya ada 19 PAC Demokrat di Surabaya yang menuntut janji politik yang pernah disampaikan Reno Zulkarnaen saat menjadi ketua tim pemenangan dalam pemilihan Ketua DPC Demokrat kota Surabaya pada Muscab 2018-2023.
Menurut Pudji, mereka kecewa atas atas janji politik Reno yang tidak ditepai. Katanya, saat itu 19 PAC mendapat janji, ketika memberikan hak suaranya pada salah satu kandidat calon Ketua Demokrat Surabaya berinisial RR.
"Saat itu pak Reno menjanjikan pada 19 PAC Partai Demokrat berupa uang pembinaan berupa proyek Jasmas senilai Rp 30 juta untuk masing-masing PAC, guna memenangkan calon Ketua DPC (RR)," ungkap Pujianto, Minggu (17/4/2022) di Surabaya.
Hal senada disampaikan Ketua PAC Demokrat Bubutan, Iwayan Rudy. Dia menyebut bahwa Reno telah menjanjikan uang pembinaan terhadap 19 PAC yang mendukung untuk kemenangan RR pada muscab.
"19 PAC diajak rapat di Jalan Imam Bonjol guna memenangkan RR dalam pemilihan Ketua DPC Partai Demokrat Surabaya," ungkap Rudy.
Namun, lanjut Rudy, apa yang pernah dijanjikan Reno hingga saat ini tidak pernah terealisasi.
Baca juga:
Demokrat Jatim Siapkan Lobi-lobi Politik ke Parpol Pengusung Khofifah
"Kita dua kali diajak meeting di kantor Imam Bojol waktu itu," kenang Rudy.
Menurut Rudy, bila Reno sampai menjadi kandidat Sekretaris Partai Demokrat Jatim, maka hal itu sangat disayangkan.
"Intinya Reno kurang pantas menjadi Sekretaris DPD Partai Demokrat (Jatim). Karena janji-janji politiknya tidak satupun pernah dipenuhi," tambah dia.
Baca juga:
Demokrat Usung Khofifah di Pilgub Jatim 2024, Gandeng Emil Dardak Lagi?
"Keliru jika Pak Emil Dardak memilih Reno sebagai Sekretarsi DPD Partai Demokrat Jatim. Yang jelas imbasnya akan berdampak untuk kemajuan Partai Demokrat Jawa Timur," sambung dia.
Rudy menyebut, bila sampai Reno duduk di kursi Sekretaris Demokrat Jatim, maka tatanan organisasi di partai ini tidak akan berjalan maksimal, apalagi menjelang Pemilu 2024.
"Kebohongan Reno pada kader Demokrat masih bisa kita abaikan. Saya khawatir kalau dia tidak memenuhi janji-janji politiknya pada masyarakat luas utamanya masyarakat Jawa Timur, pasti dampaknya pada kebesaran partai," tegas Rudy.