Surabaya - Elektabilitas PKB di Jatim masih tertinggi dalam survei yang rilis Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI). Elektabilitas PKB berada di angka 16,8 persen, mengalahkan PDIP 16,1 persen dan Gerindra 15,4 persen.
Meski unggul dari PDIP dan Gerindra, Direktur ARCI Baihaki Siraijt menjelaskan bahwa posisi PKB masih belum aman. Sebab perbandingan angka dengan dua partai di bawahnya cukup tipis.
"Jelas belum aman PKB, karena itu masih angka margin of error. Gerindra saja masih berpeluang besar naik di peringkat pertama," kata Baihaki, Selasa (20/9/2022).
Baihaki menilai semenjak Prabowo mendeklarasikan siap maju sebagai capres 2024, elektabilitas Gerindra naik secara perlahan. Hal ini berbanding terbalik dengan PKB dan PDIP yang tampak lengah dengan peningkatan angka yang malah cenderung stagnan.
"Kami ingat awal, 2021 elektabilitas Gerindra di Jatim di angka 10 persen. Perlahan naik angkanya saat dipimpin oleh Anwar Sadad, hampir menyentuh 14 persen," ungkapnya.
"Saat Agustus lalu Prabowo mendeklarasikan diri capres, Gerindra di Jatim dapat angin segar lagi, naik sampai 15 persen," sambungnya.
Baca juga:
Keponakan Prabowo, Saras Bawa Pesan Khusus untuk Warga Jember
Bahkan menurut Baihaki, baik PDIP dan PKB semakin hari cenderung turun. Hal ini bisa dimanfaatkan Gerindra untuk menyalip dengan waktu satu tahun lebih menjelang Pemilu 2024.
"Saya lihat kader Gerindra seperti Gus Sadad juga getol turun ke masyarakat. Namun mungkin, Gerindra harus kerja keras meraih suara milenial di Jatim. Tinggal itu PR-nya saya kira, karena ceruk suara Nahdlatul Ulama mereka juga bisa masuk," tandasnya.
Diketahui, Survei ARCI dilakukan pada 5-12 September 2022 di seluruh 38 kabupaten/kota Jatim. Survei menggunakan metode multistage random sampling. Jumlah responden sebanyak 1.200 dengan margin of error sebesar 2,8 persen.
Baca juga:
Pimpinan DPRD Jatim 2024 - 2029 Lengkap, Ini Usulan Nama dari PDIP dan Gerindra
Berikut hasil survei ARCI elektabilitas parpol di Jatim:
1. PKB: 16,8 persen
2. PDI Perjuangan: 16,1 persen
3. Gerindra: 15,4 persen
4. Golkar: 10,2 persen
5. Demokrat: 9,7 persen
6. NasDem: 6,3 persen
7. PPP: 4,1 persen
8. PKS: 3,9 persen
9. PAN: 2,9 persen
10. Perindo: 2,3 persen
11. PSI: 1,5 persen
12. Gelora: 0,5 persen
Tidak menjawab/tidak mengetahui: 10,3 persen