Pixel Codejatimnow.com

Sederet Langkah Bulog Bojonegoro untuk Menjaga Stabilitas Harga Beras

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Misbahul Munir
Pemimpin Perum Bulog Kancab Bojonegoro, Sugeng Hardono (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)
Pemimpin Perum Bulog Kancab Bojonegoro, Sugeng Hardono (Foto: Misbahul Munir/jatimnow.com)

Bojonegoro - Untuk menjaga stabilitas harga beras, Perum Bulog Bojonegoro melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) sepanjang Tahun 2022. Dipastikan stok beras aman hingga akhir tahun.

Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang (Kancab) Bojonegoro, Sugeng Hardono mengatakan, sesuai instruksi Perum Bulog Kanwil Jatim, pihaknya gencar melaksanakan dan memastikan program KPSH berjalan lancar sepanjang tahun ini. Dan semakin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.

"Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini. Berdasarakan pencatatan, harga beras walaupun relatif mengalami kenaikan, tapi dengan adanya penambahan pasokan beras dari Bulog maupun dari panen padi yang sementara atau akan berlangsung diharapkan dapat mengendalikan harga beras di pasaran," ujar Sugeng, Senin (26/9/2022).

Sugeng menyebut, untuk realisasi pengadaan, sebanyak 3300 ton beras diserap Bulog dari hasil pertanian. Untuk stok tercatat ada 8000 ton beras yang dipastikan cukup sampai dengan akhir Tahun 2022.

Sementara untuk realisasi progam KPSH, sampai dengan September ada 6000 ton yang sudah tersalurkan.

"Untuk ketahanan stok beras di Bulog Kancab Bojonegoro saat ini lebih dari cukup. Untuk penyaluran di seluruh wilayah Bojonegoro, Tuban dan Lamongan. bahkan kami juga terus memasok ke wilayah Bulog lain," ungkapnya.

Baca juga:
309.884 KPM Dapat Bantuan Pangan Beras dari Bulog Bojonegoro

Sugeng menjelaskan, pada prinsipnya pelaksanaan KPSH ini untuk menekan harga kebutuhan pokok di pasaran dampak dari kenaikan BBM. Dengan melakukan penambahan pasokan beras secara rutin ke pasaran, utamanya pasar-pasar tradisional di bawah harga eceran tertinggi (HET).

"Selain itu juga disalurkan secara insidentil, seperti melalui operasi pasar penjualan pangan secara langsung ke masyarakat di beberapa lokasi, bekerjasama dengan pemda setempat, menggunakan beras yang telah dikemas 5 kilogram dengan kemasan menarik dengan harga jauh di bawah HET, Rp 9.450 per kilogram," bebernya.

Dia menilai, progam ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahan Pangan yang ditugaskan kepada Bulog, yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

Baca juga:
Pikap Terguling, Bayi Raksasa Hebohkan Karnaval, SIGAP SPHP di Bojonegoro

"Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat. Untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi harga kebutuhan pokok, utamanya pada beras," tandasnya.

Sementara berdasarkan laman web Siskaperbo Pemprov Jatim, untuk informasi harga komoditas Beras IR64 per kilogram pada Senin (26/9/2022) dari 38 data kabupaten atau kota yang masuk, harga rata-rata adalah Rp9.883.

Harga rata-rata tertinggi di Kota Pasuruan Rp10.800 dan harga rata-rata terendah di Gresik, Nganjuk, Kota Madiun Rp9.166. Sementara untuk Bojonegoro Rp9.750.