jatimnow.com - Pernahkan anda tahu pekerjaan pemburu cicak? meski terkesan nyeleneh, tapi pekerjaan ini ternyata dilakoni serius oleh sejumlah warga di Kabupaten Lamongan.
Para pemburu cicak ini beraksi seusai Maghrib hingga sekitar pukul 23:00 WIB. Alat yang digunakan pun terbilang sederhana hanya sebuah tongkat panjang yang telah dipasang getah karet sebagai perangkap, senter, dan drum yang didesain sebagai wadah cicak.
Tempat-tempat yang disasar mereka adalah rumah-rumah warga, bangunan kosong, gudang, hingg teras toko. Tak jarang mereka juga pergi ke desa pelosok dengan tujuan banyak mendapat cicak.
Namun jangan salah, pekerjaan ini rupanya membawa berkah bari para pelakunya. Subeki misalnya, warga Sukosongo, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan ini mengaku mendapat tambahan cuan yang cukup lumayan dari aktifitasnya berburu cicak.
"Per hari bisa Rp200-300 ribu, kalau 1 kilonya dihargai Rp35 ribu. Lumayan cuma modal tenaga per bulannya bisa Rp6 - Rp7 juta, kalau rajin-rajinnya bisa segitu," ungkap Subeki saat ditemui berburu cicak di Desa Sugihwaras, Deket, Lamongan, Minggu (3/9/2022) malam.
Baca juga:
Menikmati Bakso Kapok di Lamongan, Rp15 Ribu Ambil Sepuasnya
Saat ditanya lebih lanjut, ternyata cicak yang ditangkap Subeki dan sejumlah kawannya itu ada penadah hingga tengkulaknya yang didistribusikan dari Kembangbahu, Lamongan ke Kabupaten Sidoarjo untuk diekspor ke Korea.
"Cicak ini dikirim ke Korea nanti dioven dan jadi camilan, tapi saya pribadi ya geli. Katanya sih cicak ini hangat jadi cocok dengan hawanya di sana (Korea)," katanya.
Subeki mengaku, rutinitas berburu cicak ini adalah pekerjaan sampingannya, meski sangat nyeleneh ekonomi keluarganya cukup terbantu dengan menggeluti dunia pemburu cicak ini.
Baca juga:
Hujan Angin Terjang Lamongan, Rumah hingga Pasar Rusak
"Untuk tambah-tambah lumayan, ya ibaratnya lembur," paparnya.
Saat menunjukan hasil buruannya, Subeki mengatakan per hari ia bisa menangkap cicak hampir 2 ribu ekor atau seberat 5 Kg.
URL : https://jatimnow.com/baca-50621-pemburu-cicak-pekerjaan-nyeleneh-cuannya-bikin-ngiler
