jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyerahkan bantuan zakat produktif bagi para pelaku usaha ultra mikro di kawasan Kabupaten Gresik, Senin (17/10/2022). Penyerahan dilakukan Gubernur Khofifah di sela peresmian Kantor Bersama Samsat Gresik, Jalan Wahidin Sudirohusodo, Kecamatan Kebomas, Kabupaten Gresik.
Salah satu penerima zakat produktif dari Gubernur Khofifah adalah Suharto. Mantan atlet balap sepeda peraih medali emas pada SEA Games 1979 itu sebelumnya selama puluhan tahun menjalankan pekerjaan sebagai tukang becak merangkap pemulung. Kini, Suharto telah diangkat Gubernur Khofifah sebagai sebagai pegawai di UPT Bapenda Gresik.
“Dua hari sebelum Idul Fitri Mei lalu, saya keliling daerah. Sampai di Gresik sudah saat buka puasa. Saya berbagi makanan berbuka sembari bagi sembako untuk penarik becak,” tutur Khofifah yang diunggah dalam akun instagramnya.
“Saat itu di antara penarik becak ada yang angkat tangan bersuara lantang bahwa beliau pernah meraih medali emas pada SEA Games, juga medali perak open turnamen sepeda balap di Thailand dan China. Namanya Suharto. Saat itu beliau penarik becak merangkap pemulung,” lanjutnya.
Ketika ditanya nomor handphonenya agar bisa berkoordinasi untuk tindak lanjut pemberian intervensi, Suharto menjawab bahwa tidak memiliki ponsel. Maka Gubernur Khofifah meminta alamat Suharto tinggal. Kesokan harinya dikirimkanlah ponsel untuk Suharto.
Gubernur Khofifah pun tak diam. Ia segera meminta Kepala Bapenda Jatim untuk menindaklanjuti. Tak hanya diberikan ponsel genggam saja, namun Khofifah juga memberikan Suharto pekerjaan tetap yang lebih layak.
“Keesokan harinya, beliau ditemui Kepala Bapenda dan diajak menjadi karyawan Bapenda di UPT Gresik. Alhamdulillah sampai saat ini beliau sehat,” tegas Gubernur Khofifah.
Terhitung sejak Mei 2022, Suharto resmi diangkat untuk bekerja sebagai petugas keamanan di UPT Bapenda Gresik.
Sebagaimana diketahui, Suharto sempat viral akibat kondisi hidupnya yang memprihatinkan. Pasalnya prestasi Suharto saat muda begitu gemilang. Ada sederet prestasi yang telah ditorehkan sebagai atlet balap sepeda.
Di 1976, Suharto diketahui meraih juara 2 perorangan dan beregu 2000 km di Thailand. Kemudian 1977, Suharto berhasil memecahkan rekor PON untuk nomor individual time trial (ITT) dan team pursuit.
Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Adhy Optimistis Regulasi Baru jadi Solusi Atasi Mafia Tanah
Lalu 1978, Suharto juga sempat mengikuti Olimpiade di Montreal Jerman. Mamun kurang beruntung dan tidak dapat nomor juara karena mengalami kecelakaan saat mengayuh sepeda di sana. Selanjutnya 1978, ia juga juara 3 Open Turnanen di China, serta juara 1 di Sea Games Kualalumpur pada 1979.
Namun dengan prestasi segudang, di masa tuanya Suharto justru menghidupi keluarga dengan mengayuh becak bahkan juga memulung untuk mencari nafkah. Sebagaimana diketahui, Suharto sempat menjadi tukang becak sejak selama 20 tahun lalu. Tentu hal ini menjadi hal yang begitu kontras. Kondisi Suharto itulah yang membuat Gubernur Khofifah terenyuh sehingga diberikan perhatian.
Dalam kesempatan ini, Suharto turut menjadi penerima zakat produktif lantaran selain menjadi pegawai UPT Bapenda di Gresik. Ia saat ini juga berjualan kopi di malam hari sebagai usaha menambah penghasilan.
“Kegigihan Pak Suharto layak untuk ditiru. Masa mudanya beliau sungguh gemilang prestasinya. Semoga kami semua dilimpahkan rizki yang lancar barokah oleh Allah SWT,” tutur Gubernur Khofifah.
Dalam kesempatan itu, Suharto juga diberikan kesempatan untuk menyampaikan testimoninya. Secara khusus, Suharto menyampaikan terima kasih atas bantuan yang diberikan Gubernur Khofifah.
Baca juga:
Pj Gubernur Jatim Adhy Dinobatkan jadi Tokoh Keterbukaan Informasi Publik
“Terima kasih Ibu Gubernur. Alhamdulillah saat ini hidup saya jauh lebih baik. Ini semua berkat perhatian ibu gubernur,” tutur Suharto, bapak tiga anak ini.
Ia menceritakan bahwa ia atlet balap sepeda yang berhasil mengibarkan Merah Putih di luar negeri. Namun ia menyatakan bahwa selama ini kurang mendapatkan perhatian.
“Maka saya pindah ke Gresik dan alhamdulillah bertemu dengan Ibu Gubernur Khofifah, dan diberi pekerjaan di Bapenda. Terima kasih Bu Khofifah telah menyambung nyawa saya,” tegasnya.
“Sebelum kerja di Bapenda, saya tukang becak. Juga jadi pemulung cari rongsokan di jalan. Lalu ketemu ibu gubernur saat membagi sembako, saya cerita prestasi pertasi saya. Saat ditanya nomor hp, saya nggak punya, besoknya langsung dikirim hp, dan berlanjut hingga diberi pekerjaan,” urainya.
Untuk itu, ia mengucapkan banyak terima kasih kepada Gubernur Khofifah atas semua perhatian yang diberikan. Menurutnya, perhatian Gubernur Khofifah sangat berarti hingga mengubah taraf hidupnya dan keluarga.
URL : https://jatimnow.com/baca-51201-kisah-gubernur-khofifah-angkat-tukang-becak-jadi-pegawai-bapenda