Pixel Codejatimnow.com

Waspada! Cuaca Ekstrem di Jatim Masih Meningkat dalam Sepekan ke Depan

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Zainul Fajar
Hujan angin di Kota Batu awal Oktober 2022 (Foto: Dok. Galih Rakasiwi/jatimnow.com)
Hujan angin di Kota Batu awal Oktober 2022 (Foto: Dok. Galih Rakasiwi/jatimnow.com)

jatimnow.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur meningkat dalam sepekan ke depan.

Potensi cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan bencana hidrometeorologi yang sewaktu-waktu menerpa kabupaten dan kota yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur.

Kepala Stasiun Meteorologi Klas 1 Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan menyebut, bayang-bayang bencana hidrometeorologi itu di antaranya genangan, banjir, banjir bandang, angin kencang, puting beliung, hujan es maupun tanah longsor untuk wilayah dataran tinggi.

Hal ini berdasarkan analisis kondisi iklim di Jawa Timur yang memasuki masa peralihan atau pancaroba, serta kondisi dinamika atmosfer masih cukup signifikan.

Baca juga:
KBS dan WBL Cerah, Cek Prakiraan Cuaca 16 Wisata di Jatim Minggu 14 April

Taufiq menjelaskan, menurut hasil analisis dinamika atmosfer di Jawa Timur terkini, menunjukkan adanya pola konvergensi serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan.

"Aktifnya fenomena gelombang atmosfer Equatorial Rossby, serta suhu muka laut di Perairan Jawa Timur masih hangat dengan anomali antara +0.5 s/d +2.5 ºC. Sehingga suplai uap air akan semakin banyak di atmosfer. Kondisi tersebut mempengaruhi pembentukan awan–awan cumulonimbus yang semakin intens dan dapat mengakibatkan cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, puting beliung dan hujan es," paparnya.

Baca juga:
Peringatan Dini BMKG di Jatim Minggu 14 April: Karesidenan Madiun Wajib Waspada

Dia mengimbau beberapa hal kepada masyarakat. Di antaranya agar melakukan penataan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan, membersihkan saluran irigasi atau sungai-sungai.

Juga memangkas dahan dan ranting pohon yang rapuh dan lapuk, menertibkan baliho semipermanen serta selalu waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi.