Pixel Code jatimnow.com

5 Kecamatan di Ponorogo Terendam Banjir, Tinggi Air Hingga Lutut Orang Dewasa

Editor : Sofyan Cahyono   Reporter : Mita Kusuma
Banjir di Ponorogo.(Foto: Mita Kusuma)
Banjir di Ponorogo.(Foto: Mita Kusuma)

jatimnow.com - Banjir kembali menerjang wilayah Kabupaten Ponorogo mulai Jumat (21/10/2022) hingga Sabtu (22/10/2022). Setidaknya ada 5 kecamatan yang terendam banjir.

“Kecamatan Jambon, kemudian Badegan, Ponorogo, Siman dan Kecamatan Sukorejo,” ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo Surono, Sabtu pagi.

Banjir terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kabupaten Ponorogo selama beberapa jam. Ratusan rumah terdampak banjir dengan ketinggian air hingga 60 centimeter atau setinggi lutut orang dewasa.

“Sementara banjir terparah terpantau terjadi di wilayah di Kelurahan Pakunden dan Lelurahan Paju, masuk Kecamatan Kota Ponorogo,” Kata Surono.

Tujuh lansia dan anak-anak terpaksa diungsikan ke Masjid Agung Ponorogo. Sebab rumah mereka terendam banjir. Apalagi debit air banjir terus bertambah meski hujan sudah reda.

Baca juga:
Universitas Muhammadiyah Malang Luncurkan Pusdiklat Kebencanaan bidang Kesehatan

“Selain merendam ratusan rumah, sejumlah fasilitas umum juga ikut terdampak. Warga terutama Lansia dan anak-anak terpaksa diungsikan ketempat yang lebih aman,” terangnya.

Salah satu warga Kelurahan Paju, Sunaryo mengungkapkan selain karena hujan deras dengan intensitas tinggi sejak siang hingga malam hari, banjir yang terjadi kali ini juga disebabkan meluapnya Sungai Sekayu.

“Sampai tengah malam, warga yang terdampak banjir masih bersiaga di rumah karena mereka khawatir adanya banjir kiriman dari luapan sungai,” ungkapnya.

Baca juga:
Dwi Hari Cahyono Maju Pilwali Malang, Janji 100 Hari Prioritaskan Masalah Banjir

Masih menurut Sunaryo, luapan Sungai Sekayu membuat hampir semua rumah terdampak. Kemudian jalan juga terendam semua.

“Kalau dihitung bisa ratusan rumah yang terdampak, karena hampir semua yang ada di Keluarhan Paju, dan memang daerah ini langganan banjir,” pungkasnya.