Pixel Codejatimnow.com

Pemkot Pasuruan Gelar Wayangan, Pengobat Rindu Warisan Budaya Tradisional

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Moch Rois
Gus Ipul memberi samburan dalam pergelaran wayang. (Foto: Pemkot Pasuruan)
Gus Ipul memberi samburan dalam pergelaran wayang. (Foto: Pemkot Pasuruan)

jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan melalui Dinas Satuan Polisi Pamong Praja yang bekerja sama dengan Kantor Bea Cukai Kota Pasuruan mengadakan pergelaran wayang kulit bersama dalang kondang Ki Anom Suroto.

Pertunjukkan warisan budaya ini dinikmati berbagai kalangan masyarakat semalam suntuk di GOR Untung Suropati Kota Pasuruan, Jumat (18/11/2022) malam lalu.

Pada kesempatan itu, Ki Anom yang mengangkat Lakon Wahyu Cakraningrat bercerita tentang pemimpin yang arif dan bijaksana. Selain itu, disisipkan pula ajakan dan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya rokok ilegal dan pentingnya gerakan gempur rokok ilegal.

Dalam sambutannya, Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan pentingnya manfaat cukai rokok bagi penerimaan negara.

"Jadi pembeli rokok yang resmi itu berkontribusi bagi pemasukan negara. Sesuai ketentuan, uang yang masuk itu dibagi kembali kepada daerah untuk keperluan peningkatan fasilitas kesehatan, bantuan sosial dan bantuan UMKM," jelas Gus Ipul.

Menyikapi wayangan, Gus Ipul meyakini bahwa kesenian wayang akan tetap bisa hidup karena regenerasinya tetap ada meski saat ini banyak pertunjukkan yang lebih mengedepankan modernisasi. Oleh karena itu pertunjukan wayang kali ini menghadirkan juga dalang muda Ki MPP Bayu Aji.

Baca juga:
Polisi Dalang di Kediri Ajak Anak-anak Belajar Puasa Melalui Lakon Wayang Kardus

"Saya percaya wayang tidak akan susut ataupun hilang. Tapi justru ke depan meskipun dunia ini makin modern, wayangan akan tetap jaya karena proses regenerasinya itu jalan secara baik. Sekarang banyak dalang-dalang cilik yang siap menjadi penerusnya Ki Anom," tuturnya.

Gus Ipul pun menekankan bahwa dalam gelaran wayangan tidak hanya menghadirkan tontonan yang menghibur tapi juga memiliki substansi tuntunan yang bisa mengedukasi masyarakat.

“Jadi wayangan itu sesuatu yang merupakan bagian dari tradisi warisan para leluhur kita, sering disampaikan didalamnya ada tontonan yang dapat dinikmati dan tuntunan yang penuh pesan moral," ucapnya.

Baca juga:
Menikmati Wayang Thengul, Rangkaian Sedekah Bumi Warga Desa Campurejo Bojonegoro

Menurut Gus Ipul, tontonan wayang kulit tidak hanya disukai oleh orang yang sudah tua melainkan kaum muda pun bisa menikmatinya melalui rasa.

"Mari bagi teman-teman yang belum bisa mengikuti wayang dengan sepenuhnya karena kendala bahasa, mari kita saksikan dengan rasa. Kalau kita menyaksikan dengan rasa, insya Allah manfaat yang akan kita terima sesungguhnya amat sangat besar," ujarnya.

Hadir juga dalam gelaran ini Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, Sekretaris Daerah Kota Pasuruan beserta jajaran kepala OPD, Kepala Bea Cukai Kota Pasuruan Hannan Budiharto, Kepala Kejaksaan Negeri, Ketua Pengadilan Agama, Komandan Kodim 0819, Wakapolresta Pasuruan serta anggota Pepadi. Tidak lupa penonton juga dihibur oleh penampilan Sinden Eka Uget-Uget, Gareng Semarang, Cak Tawar dan Agus Kuprit.