Pixel Codejatimnow.com

255 Siswa SMPN 3 Porong Belajar Kelola Sampah di Kampung Edukasi Sampah

Editor : Rochman Arief  Reporter : Zainul Fajar
SMPN 3 Porong saat mengikuti pembelajaran di Kampung Edukasi Sampah (KES for Jatimnow.com)
SMPN 3 Porong saat mengikuti pembelajaran di Kampung Edukasi Sampah (KES for Jatimnow.com)

jatimnow.com - Guna menumbuhkan rasa sadar kebersihan lingkungan sejak dini, ratusan siswa dari SMPN 3 Porong Sidoarjo dikenalkan pengelolaan sampah di Kampung Edukasi Sampah (KES) RT 23 RW 07 Kelurahan Sekardangan, Kecamatan/Kabupaten Sidoarjo.

Kader Lingkungan Kampung Edukasi Sampah, Retno Mulyo dalam keterangannya memaparkan bahwa kegiatan tersebut digelar sebagai salah satu upaya sekolah menumbuhkan kesadaran dini dalam pengelolaan lingkungan. Khususnya dalam memilah dan mengolah sampah sejak dari sumbernya.

Dihadapan 255 siswa kelas 7 SMPN 3 Porong, Retno mengungkapkan jika dalam pembelajaran di Kampung Edukasi Sampah, siswa diajak mengenal cara pemilihan sampah.

"Pemilahan sampah dibagi menjadi tiga jenis, yaitu organik, anorganik dan Barang Berbahaya dan Beracun (B3). Selanjutnya tentang pengelolaan sampah dengan mengubah sampah menjadi kompos dengan berbagai metode," papar Retno.

Metode yang ia maksud meliputi komposter takakura, komposter aerob dan sumur resapan. Selain itu, Retno juga mengajarkan pemanfaatan sampah organik dan anorganik menggunakan konsep 3R (reduce, reuse, recycle), yang merupakan bagian mengurangi hingga memanfaatkan.

Masih dikatakan Retno, para siswa juga diperlihatkan bagaimana manajemen bank sampah dijalankan, pemanfaatan perpustakaan digital, sistem kerja Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), dan cara kerja panel surya yang dimanfaatkan sebagai penerangan dan pompa hidroponik.

“Para siswa juga diajak melihat cara pembudidayaan perikanan, pembudidayaan sayuran hidroponik, pengenalan mesin pencacah plastik, perlengkapan pengomposan seperti mesin pencacah ranting, komposter takakura, komposter aerob dan sumur resapan, juga pemanfataan lahan terbatas dengan vertical garden”, jelas Retno.

Sejumlah siswa dari SMPN 3 Porong Sidoarjo saa belajar mengelola sampah di Kampung Edukasi Sampah. Foto (Kampung Edukasi Sampah for jatimnow.com)Sejumlah siswa dari SMPN 3 Porong Sidoarjo saa belajar mengelola sampah di Kampung Edukasi Sampah. Foto (Kampung Edukasi Sampah for jatimnow.com)

Baca juga:
Kader Muda Lingkungan Kampung Edukasi Sampah Ajarkan Ini pada Anak Yatim

Inna Nur Anisjak Koordinator projek 3R dan guru IPA pendamping SMPN 3 Porong di sela kegiatan mengatakan bahwa program ini bagian dari kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).

Yaitu pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Hal ini untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam profil pelajar Pancasila dengan tema gaya hidup berkelanjutan.

Nur Anisjak mengatakan bahwa sebagai sekolah Adiwiyata tingkat Kabupaten Sidoarjo tahun 2018 dan Provinsi Jawa Timur tahun 2022, SMPN 3 Porong ingin mengajak siswa siswinya turut serta mengurangi volume sampah bila perlu mencapai zero waste di Kabupaten Sidoarjo.

“Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para kader lingkungan Kampung Edukasi Sampah yang telah telaten dan sabar mendampingi serta membimbing anak-anak kami dalam memberi edukasi cara dan praktik pemilahan dan pengolahan sampah,” ujar Nur.

Baca juga:
UNS Tetapkan 13 Alumni Berprestasi, Direktur Pelindo Masuk Jajaran

Terpisah Edi Priyanto, Pegiat Lingkungan Kampung Edukasi Sampah mengatakan bahwa mengajarkan anak mengelola sampah menjadi salah satu cara efektif mengajari untuk turut peduli lingkungan.

Selain membuang sampah pada tempatnya, anak-anak harus diajarkan membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

“Kita dapat mengajarkan anak dengan berbagai jenis sampah dan bagaimana cara membuang atau mengelolanya. Sehingga cara yang paling efektif adalah dengan mengajak anak ikut terlibat langsung dalam praktik mengelola sampah”, tambah Edi.

“Pada saat mengajak anak memilah sampah, jangan lupa menjelaskan kenapa sampah harus dipilah dan diolah. Perlu juga dikenalkan berbagai jenis sampah, dijelaskan juga dampak negatifnya. Misalnya menimbulkan penyakit, menyebabkan banjir, mencemari lingkungan, dan juga perlu dijelaskan cara sederhana untuk mengelolanya”, pungkas Edi.