Pixel Code jatimnow.com

Keseruan Waga Bulak Bermain dan Edukasi Stunting di Rumah Legislator Surabaya

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
Anak-anak Bulak saat bermain di rumah Riswanto (Foto-foto: Riswanto for jatimnow.com)
Anak-anak Bulak saat bermain di rumah Riswanto (Foto-foto: Riswanto for jatimnow.com)

jatimnow.com - Legislator Surabaya Riswanto menggunakan fasilitas pribadinya untuk pencegahan dan penanganan stunting. Rumah pribadinya di Perum Pantai Mentari Blok B No 17 Kelurahan Kenjeran, Kecamatan Bulak.

"Kami mendukung upaya pemerintah kota dalam pencegahan dan penanganan stunting. Kebetulan ada program Arisan Kelompok Peduli Stunting, ya, kami persilakan rumah beserta fasilitas rumah dan kolam renang yang ada digunakan untuk pelaksanaan program itu," ucap Riswanto, Kamis (29/12/2022).

Anggota Komisi B DPRD Surabaya itu juga menjelaskan, Kecamatan Bulak Surabaya memunculkan program baru untuk pencegahan dan penanganan stunting. Program tersebut bernama ISOK PAS (Arisan Kelompok Peduli Anak Stunting) yang berlaku untuk empat kelurahan di kecamatan itu. Ada 24 balita stunting di kawasan itu yang masuk daftar intervensi.

Menurut dia, kegiatan yang diikuti puluhan anak dan ibunya tersebut cukup bagus guna pencegahan dan penanganan stunting. Selain di acara tersebut ibu-ibu diberi pengetahuan atau edukasi seputar stunting juga diberi makanan bergizi buat anak-anaknya.

"Anak-anak juga bisa renang sepuasnya. Dengan demikian ada kebahagiaan bagi anak-anak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya. Ini bagian dari upaya kami mengatasi stanting," katanya.

Baca juga:
Gencar Turunkan Stunting, Pemkab Jember Minta TPPS Buka Info Fakta Lapangan

Ia berharap upaya yang dilakukan bersama tokoh dan pemerintah kota setempat bisa mengatasi stunting.

"Kami terus berupaya untuk itu," kata legislator asal PDI Perjuangan tersebut.

Sementara itu, Camat Bulak Bambang Udi Ukoro mengatakan program tersebut digagas sebagai intervensi pencegahan dan penanganan balita stunting.

Baca juga:
Pemkab Jember Evaluasi Kinerja TPPS dalam Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting

"Seperti arisan pada umumnya. Tokoh-tokoh dikumpulkan, lalu diadakan pengundian. Tokoh masyarakat dan agama yang mendapat undian diminta menyiapkan perbekalan untuk pemenuhan gizi anak-anak itu," kata dia.

Dengan skema arisan tersebut, para tokoh yang mendapat undian menyiapkan dan mendistribusikan makanan bergizi selama 20 hari kerja selama tiga bulan kepada 24 balita yang masuk kategori stunting.

"Azasnya gotong royong. Stunting itu bukan hanya tugas instansi ini atau itu. Semuanya bahu-membahu," ujar Bambang.