jatimnow.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya punya sederet agenda hiburan yang dapat dinikmati pada malam Tahun Baru 2023.
Hiburan itu digelar di komplek Balai Pemuda dan Alun-alun Surabaya mulai pukul 15.00 sampai 22.00 WIB, Sabtu (31/12/2022).
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Kota Surabaya, M Fikser mengatakan, menjelang malam pergantian tahun nanti, warga akan mendapat suguhan hiburan kesenian tradisional. Mulai dari ketoprak, reog, musik akustik, ludruk, dan wayang kulit.
"Masyarakat bisa menikmati hiburan tersebut secara gratis di Balai Pemuda dan Alun-alun Surabaya. Dengan adanya rangkaian hiburan kesenian itu, masyarakat tidak perlu lagi pergi ke luar kota untuk menikmati malam pergantian tahun," ungkap Fikser, Jumat (30/12/2022).
Fikser menjelaskan secara detail rangkaian hiburan yang digelar di komplek Balai Pemuda. Pada pukul 15.00 sampai 17.30 WIB, terdapat pagelaran ketoprak di Gedung Balai Budaya yang diperankan Grup Ketoprak Setyo Budoyo. Selain itu, pada jam yang sama juga ada pertunjukan seni reog di halaman tengah Alun-alun Surabaya.
Baca juga:
Sekuriti Phoenix Club Surabaya Rekam Wanita, Setelah Ditegur Malah Memukul
Kemudian, pada pukul 19.00 hingga 21.00 WIB akan dimeriahkan dengan tampilan musik akustik di Plaza Timur Alun-alun Surabaya. Bukan itu saja, pada jam yang sama warga juga bisa memilih opsi pertunjukan seni Ludruk di Gedung Balai Budaya.
"Masyarakat juga bisa menikmati pagelaran wayang kulit di halaman tengah Alun-alun Surabaya, mulai pukul 18.00 sampai 22.00 WIB. Pertunjukan wayang tersebut akan menghadirkan dalang Slamet Pendik," jelasnya.
Fikser menambahkan, rangkaian kegiatan ini sudah digelar oleh Pemkot Surabaya sejak 17 Desember 2022. Hiburan tersebut dapat dinikmati gratis bersama keluarga sembari menikmati malam pergantian tahun.
Baca juga:
Sejumlah Tempat Hiburan Belum Kantongi Izin, DPRD Lamongan Geram
"Selain itu, acara tersebut juga untuk mengenalkan budaya lokal pada generasi muda. Sesuai dengan harapan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi), jangan sampai generasi kita melupakan budaya Arek," pungkasnya.
