Pixel Codejatimnow.com

Akankah ChatGPT Gusur Peran Manusia?

Editor : Narendra Bakrie  Reporter : Farizal Tito
Dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Ubaya, Andre (Foto: Elen for jatimnow.com)
Dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Ubaya, Andre (Foto: Elen for jatimnow.com)

jatimnow.com - Kemunculan ChatGPT sebagai chatbot untuk menjawab berbagai pertanyaan menjadi viral di kalangan masyarakat. Teknologi garapan OpenAI itu disinyalir dapat menggantikan beberapa pekerjaan konvensional.

Dosen Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik Ubaya, Andre menjelaskan dampak ChatGPT terhadap peluang kerja di masa depan.

Pemanfaatan penggunaan ChatGPT dan teknologi Artificial Intelligence (AI) lainnya memiliki dampak yang signifikan terhadap industri dan peluang kerja.

"Dampak yang saat ini dapat terlihat adalah integrasi kecerdasan buatan untuk menunjang proses bisnis perusahaan. Analisa perilaku konsumen dapat dilakukan dengan mudah dan cepat oleh ChatGPT. Nah, bisa jadi nantinya layanan seperti customer service yang biasanya dilakukan manusia akan dialihkan ke ChatGPT," ujar Andre, Jumat (17/2/2023).

Chatbot juga dapat membantu mengoptimalkan dan meningkatkan efisiensi di berbagai sektor industri, seperti manufaktur, keuangan, dan transportasi.

Keahliannya menjawab pertanyaan terkait ide membuat pekerjaan seperti content writing dan copywriting juga dapat terselesaikan.

Bahkan, ChatGPT sering dipakai pelaku industri kreatif untuk mencari konsep. Hal ini dapat menciptakan layanan yang lebih baik, cepat, dan murah.

"Ke depannya, perusahaan pasti akan mempertimbangkan hal ini karena dapat membantu meningkatkan daya saing industri secara keseluruhan," jelas pakar Multimedia Computing itu.

Baca juga:
Keunggulan Galaxy AI di Samsung S24 Series, Yuk Kepoin!

Dalam jangka panjang, lanjut Andre, pengembangan ChatGPT dapat membantu menciptakan lapangan kerja baru di bidang teknologi. Sebab, perusahaan hanya akan mencari sumber daya manusia yang kompeten dibidang data science dan AI.

"Penggunaan ChatGPT dan teknologi AI lainnya di Indonesia diproyeksikan akan semakin meningkat," tambahnya.

Untuk itu, ChatGPT sebagai AI perlu diedukasi ke masyarakat sejak dini, terutama dalam bidang teknologi dan pengembangan aplikasi.

"Hal ini dapat membantu masyarakat untuk memahami teknologi dan potensi penggunaannya di berbagai bidang," bebernya.

Baca juga:
Wanita Asal Malang jadi Finalis Program Diplomat Success Challenge Season 14

Sebagai informasi, ChatGPT adalah sebuah model Natural Language Processing (NLP) yang dikembangkan oleh perusahaan OpenAI.

Chatbot dapat digunakan untuk melakukan berbagai tugas, seperti menerjemahkan bahasa, memahami bahasa alami, dan menghasilkan teks baru dengan gaya dan topik yang diinginkan.

Saat ini, penggunaan ChatGPT oleh kalangan praktisi informatika masih relatif baru dan terbatas. Namun, Andre menyebut perkembangan dari teknologi ini akan semakin luas di masa depan.