jatimnow.com - Polda Jatim bersiap mengamankan arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 2023. Sebanyak 17.988 petugas gabungan diterjunkan.
Kapolda Jatim, Irjen Pol Toni Harmanto menyebut, 17.988 personel itu terdiri dari 260 personelnya, 1.140 personel gabungan polda, 9.219 personel jajaran polres dan 7.369 personel terdiri dari TNI, Dishub, Dinkes, Satpol PP, Damkar dan instansi lainnya.
Dalam menunjang Operasi Ketupat Semeru 2023, akan ada sebanyak 276 pos untuk pengamanan, pelayanan dan terpadu. Rinciannya, 216 pos pengamanan, 44 pos pelayanan dan 16 pos terpadu.
"Penempatan pos-pos ini di lokasi strategis, troublespot dan blackspot," sebut Toni dalam Rapat Kordinasi (Rakor) Operasi Ketupat Semeru 2023 di Mapolda Jatim, Rabu (12/4/2023).
Personel maupun pos yang ada diharapkan dapat mengurai sejumlah kemacetan. Ditlantas Polda Jatim memetakan ada total 76 lokasi rawan macet, 72 lokasi rawan kecelakaan dan 104 lokasi rawan pelanggaran.
Dari total pemetaan itu, dibagi 5 kawasan. Di lintas utara ada 19 titik rawan macet, 20 lokasi rawan kecelakaan dan 27 lokasi rawan pelanggaran. Lintas tengah ada 25 lokasi rawan macet, 22 lokasi rawan kecelakaan dan 26 lokasi rawan pelanggaran.
Kemudian di lintas selatan ada sebanyak 21 titik rawan macet, 22 lokasi rawan kecelakaan dan 34 lokasi rawan pelanggaran. Lintas tapal kuda ada 3 lokasi rawan macet, 3 lokasi rawan kecelakaan dan 10 lokasi rawan pelanggaran.
"Kalau di lintas Madura ada delapan lokasi rawan macet, lima lokasi rawan laka dan tujuh lokasi rawan gar (pelanggaran)," jelas Toni.
Baca juga:
Pelindo Regional 3 Sukses Layani 620 Ribu Pemudik Pada Arus Mudik Lebaran 2023
Kemacetan yang terjadi, lanjutnya, tentunya disebabkan oleh sejumlah faktor. Salah satunya ialah pasar tumpah. Catatan Ditlantas Polda Jatim, ada sebanyak 14 pasar tumpah yang patut menjadi perhatian. Pasar ini tersebar di kawasan utara, tapal kuda hingga Madura.
Pasar tumpah ini ada di Pasar Babat Lamongan, Pasar Duduk Sampeyan Gresik, Pasar Tanah Merah dan Blega Bangkalan, Pasar Ikan Camplong Sampang, Pasar Wonokromo, Pasar Kembang dan Genteng Besar Surabaya, Pasar Krian dan Waru Sidoarjo, Pasar Bagor Nganjuk, Pasar Lawang dan Singosari Malang serta Pasar Ranuyoso Lumajang.
Tak hanya kemacetan saja, polisi maupun pemerintah juga memetakan kawasan rawan bencana. Mengingat saat ini masih kerap terjadi cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang dan petir. Intensitas hujan yang tinggi berdampak bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor dan pohon tumbang.
Kawasan rawan banjir di Jatim dipetakan ada sebanyak 43 titik. Mulai dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Malang, Mojokerto, Madiun, Bojonegoro, Nganjuk, Kediri, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan, Jember, Lumajang, Sampang, Bangkalan, Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi.
Baca juga:
Operasi Ketupat Semeru 2023 Efektif Tekan Kecelakaan Fatal di Jatim
Kemudian ada 38 titik rawan longsor. Tersebar di Sidoarjo, Malang, Mojokerto, Batu Bojonegoro, Nganjuk, Bondowoso, Kediri, Madiun, Ngawi, Magetan, Pacitan, Ponorogo, Blitar, Jember, Trenggalek, Lumajang, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo dan Pasuruan.
Selanjutnya ada sebanyak 19 titik rawan pohon tumbang. Tersebar di Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Bojonegoro, Ngawi, Magetan, Ponorogo, Kediri, Tulungagung, Blitar, Malang, Bondowoso, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo dan Bangkalan.