Pixel Code jatimnow.com

Anies Ingkari Janji Politik dengan Demokrat

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Ni'am Kurniawan
Moment Anies bersama 3 partai Koalisi Perubahan di Jatim (NasDem, Demokrat, PKS) di Surabaya (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)
Moment Anies bersama 3 partai Koalisi Perubahan di Jatim (NasDem, Demokrat, PKS) di Surabaya (foto: Ni'am Kurniawan/jatimnow.com)

jatimnow.com - Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harzya blak-blakan mengumpat kekecewaannya atas keputusan Anies Baswedan yang mengusung Ketum PKB Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres di Pilpres 2024.

Kekecewaan itu memang beralasan, sebagai bagian dari Koalisi Perubahan, Riefky menyebut, baik Demokrat maupun PKS tak dilibatkan dalam kerjasama politik dengan PKB.

Riefky pun membeber rayuan Anies kepada Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kala itu. Hingga akhirnya baik NasDem dan Demokrat memutuskan untuk bekerjasama dalam politik, serta mengajak PKS.

"Saya ditelepon beberapa kali oleh Ibu saya dan guru spiritual saya, agar segera berpasangan dengan Capres-Cawapres Anies-AHY," kata Riefky, menirukan percakapan Anies, dalam siaran resminya, Kamis (31/8/2023).

Menurut Riefky, ucapan itu secara khusus disampaikan kepada AHY, pada 12 Juni 2023. Partai Demokrat sendri mengaku heran dengan keputusan Anies dan Nasdem secara sepihak menentukan Cawapres.

Padahal, sesuai dengan kesepakatan, Cawapres di Koalisi Perubahan ditentukan melalui beberapa kriteria yang sudah ditetapkan Tim Delapan.

Bahkan, sesuai dengan kesepatan pada tanggal 14 Juni 2023 yang ditandatangani ketiga Ketum Parpol koalisi perubahan, telah disepakati bahwa AHY menjadi pasangan Anies Baswedan.

Baca juga:
Partai Demokrat Jember Laporkan Menantu Bupati Hendy ke Polisi

"Sesuai dengan mandat yang telah diberikan oleh ketiga Ketua Umum Partai Politik yang masing-masing ditandatangani oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh; Presiden PKS Ahmad Syaikhu; dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono untuk menentukan siapa calon wakil presiden yang dipilihnya, maka pada 14 Juni 2023, Capres Anies memutuskan untuk memilih Ketum AHY sebagai Cawapresnya,” tegas Riefky yang juga anggota tim 8 Koalisi Perubahan.

Ditambahkan dia, nama Ketum AHY ini telah disampaikan kepada para Ketua Umum Parpol dan majelis tertinggi masing-masing partai.

"Dalam hal ini langsung kepada Surya Paloh, Salim Segaf Al Jufri dan Ahmad Syaikhu, serta kepada Agus Harimurti Yudhoyono dan Susilo Bambang Yudhoyono, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat,” jelasnya.

Baca juga:
Demokrat Sebut Cawabup Trenggalek Bohongi Parpol

Masih menurut Sekjen Demokrat, ketika itu, Anies mengaku ketiga pimpinan Parpol menerima putusan tersebut dan tidak ada penolakan.

"Pada saat menyampaikan keputusan itu kepada pimpinan partai politik, Anies menyampaikan alasan memilih Ketum AHY, karena Ketum AHY memenuhi seluruh syarat dan kriteria yang ditentukan dalam Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan,” jelasnya.

Selain itu, Capres Anies menilai Ketum AHY juga memiliki keberanian dan bersedia menempuh risiko untuk menjadi pendampingnya.

"Meskipun partainya sendiri terancam diambilalih oleh KSP Moeldoko melalui PK di Mahkamah Agung. Anies melihat syarat keberanian itu sebagai syarat ke-0, yang tidak dimiliki oleh kandidat Cawapres lainnya,” pungkasnya.

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya
Olah Raga

Persebaya Tekuk Persija, Ini Rahasianya

Pelatih Persebaya Paul Munster mengakui, ini memang bukan pertandingan yang mudah. Tetapi ada kunci yang membuat Persebaya berhasil meraih kemenangan.