Pixel Codejatimnow.com

Jangan Mudah Tergiur Gunakan Paylater, OJK Kediri Beber Risikonya

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Yanuar Dedy
Ilustrasi diskon belanja. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)
Ilustrasi diskon belanja. (Foto: Markus Spiske/Unsplash)

jatimnow.com - Fenomena Buy Now, Pay Later (BNPL) alias paylater memang cukup marak di kalangan anak muda. Namun, sering kali para milenial ini tidak menyadari risiko dari kemudahan pembayaran dengan cicilan tanpa kartu kredit tersebut.

Kepala Bagian Pengawasan IKNB, Pasar Modal, dan Edukasi Perlindungan Konsumen OJK Kediri, Nur Hidayatul Khusna mengingatkan anak-anak muda untuk bijak memanfaatkan kemudahan belanja ini. Berhati-hati di setiap pengambilan keputusan keuangan dan tidak terjebak dalam pola konsumsitif yang berlebihan.

Sebab saat ini, layanan PayLater sudah tercatat dalam Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) OJK atau yang dulu bernama BI Checking. Dengan begitu, jika terdapat tunggakan akan mempengaruhi credit scoring individu dari mereka yang menunggak.

“Iya sekarang paylater sudah terdaftar dalam SLIK, historis kinerja kita akan muncul di sana,” kata Khusna, Kamis (5/10/2023).

Anak-anak muda yang memiliki tunggakan paylater ini terancam tidak bisa mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Padahal, bisa jadi tunggakannya hanya Rp100 ribu saja. Di dunia kerja, catatan SLIK juga sangat mempengaruhi. Milenial bisa saja kesulitan mencari pekerjaan.

“Di satu sisi kita diuntungkan dengan berbagai kemudahan dalam berbelanja maupun mengakses produk layanan jasa keuangan, namun pola konsumtif dan pengelolaan keuangan ini juga harus ditingkatkan,” jelas Khusna.

Baca juga:
Dampak ETF Bitcoin Spot ke Pasar Kripto Indonesia, Peluang atau Tantangan?

Dari Januari-Agustus 2023, OJK mencatat 644 aduan melalui telp dan ribuan melalui surat. Selain restrukturisasi, SLIK karena paylater dan beberapa masalah lain masih mendominasi di urutan 3 teratas bersama penarikan.

Banyaknya aduan ini menunjukkan masih rendahnya literasi keuangan masyarakat. Tahun 2022, secara nasional, literasi keuangan masyarakat masih berada di angka 49,68 persen.

Untuk itu, OJK Kediri kembali akan menggelar Financial Festival 2023. Puncak rangkaian Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 itu bakal digelar di halaman Balai Kota Kediri, pada 14-15 Oktober 2023. Ada edukasi hingga pameran jasa keuangan.

Baca juga:
Kenali Investasi yang Aman di Ipot Fear Hope & Reality di Surabaya

Melalui Fin Fest 2023 ini, salah satunya OJK ingin meningkatkan pemahaman dan awareness terhadap produk atau layanan jasa, agar masyarakat semakin melek keuangan. Sehingga inklusi dapat berjalan semakin baik dan meningkat sesuai target 90 persen di 2024 nanti.

“Diharapkan dengan Bulan Inklusi Keuangan ini literasi dan inklusi keuangan masyarakat meningkat,” tambah Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto.