Pixel Code jatimnow.com

1300 Personel Gabungan Ikuti Simulasi Pengamanan Pemilu 2024 di Kediri

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Yanuar Dedy
Salah satu peragaan dalam simulasi pengamanan Pemilu 2024. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)
Salah satu peragaan dalam simulasi pengamanan Pemilu 2024. (Foto: Yanuar Dedy/jatimnow.com)

jatimnow.com - 1300 personel gabungan mengikuti simulasi pengamanan Pemilu 2024 Korem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) di kawasan Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Selasa (21/11/2023).

Komandan Korem 082/CPYJ Kolonel Inf Heri Rustandi mengatakan simulasi ini sebagai bentuk kesiapsiagaan jika terjadi gangguan keamanan dalam tahapan Pemilu 2024 yang saat ini sudah berjalan.

"Kita simulasi apabila nanti terjadi sesuatu kita sudah antisipasi dan bisa mengatasi seperti yang sudah disaksikan. Ini sejalan dengan tugas kita sebagai perbantuan Polri, sesuai dengan undang-undang," kata Komandan Korem 082/CPYJ Kolonel Inf Heri Rustandi.

"Latihan ini agar semua anggota memiliki bekal, pemahaman, persepsi dan cara bertindak yang sama dalam menghadapi situasi dan kondisi Pilkada kedepan," tambahnya.

Kolonel Inf Heri Rustandi juga mengingatkan para prajurit TNI untuk menjaga profesionalitas dalam menjalankan tugas perbantuan kepada Polri, untuk memudahkan pesta demokrasi yang tertib dan kondusif.

Komunikasi dan sinergi diharapkan terus dibangun dan ditingkatkan untuk mewaspadai terjadinya potensi konflik serta menjaga stabilitas pada Pemilu 2024 mendatang.

Sementara itu, Komandan Kodim 0809/Kediri Letkol Inf Aris Setiawan mengungkapkan 1300 personel gabungan yang terlibat berasal dari TNI yakni personel Kodim 0809/Kediri, Korem 082/CPYJ, Yonif 521, jajaran Polres Kediri, Brimob, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Pemadam Kebakaran dan Dinas Kesehatan.

Baca juga:
Bawaslu Jatim Luncurkan Rumah Data Pilkada Serentak 2024

Dalam simulasi tersebut, diperagakan sejumlah situasi gangguan keamanan yang bisa terjadi serta antisipasinya. Mulai dari kegiatan distribusi logistik, kegiatan kampanye, saat masa tenang, hari pemungutan suara, serta usai penetapan pemenang Pemilu 2024.

Dalam salah satu skenario pengamanan, TNI berperan sebagai garda terakhir saat aksi massa mulai bertambah banyak dan tidak terkendali. TNI melakukan pengamanan dan evakuasi pada pimpinan dan anggota KPU setempat.

"Yang mungkin krusial adalah setelah penetapan pemenang. Seandainya simpatisan pendukung partai, calon atau pasangan calon yang tidak menang melakukan demo dan terjadi pengrusakan, kita sudah antisipasi. Prosedur-prosedurnya dari TNI Polri, tahapan-tahapannya kita perbantuan sampai terakhir kita bisa ciptakan situasi yang damai kembali," jelasnya.

Baca juga:
KPU Sebut Coklit di Ponorogo Rampung Batas Waktu Berakhir, Ini Hasilnya

Untuk fokus pengamanan, sejumlah titik-titik seperti tempat keramaian dan objek vital akan menjadi salah satu fokus perhatian untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.