jatimnow.com - 3 Kereta Api (KA) dengan tujuan Stasiun Gubeng Surabaya diprediksi mengalami keterlambatan. Kereta yang harusnya tiba sore nanti diprediksi bakal mengalami keterlambatan 1 sampai 2 jam
3 Kereta itu, di antaranya, KA Argo Wilis relasi Bandung - Surabaya Gubeng, KA Pasundan relasi Kiaracondong - Bandung, KA Pasundan Tambahan relasi Kiaracondong - Bandung.
KA tersebut terlambat karena jalur yang dialihkan. Mestinya, melalui petak jalan Kroya Banjar Cicalengka dan Bandung, beralih ke petak jalan Kroya menuju Purwokerto Cirebon Cikampek dan Bandung.
Jika sesuai jadwal, KA Argo Wilis seharusnya tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 17.35 WIB, KA Pasundan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 23.54 WIB, serta KA Pasundan Tambahan tiba di Stasiun Surabaya Gubeng pukul 22.55 WIB.
Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, mengatakan, KAI mendatangkan rangkaian alat berat berupa crane dari Solo dan juga Cirebon serta lokomotif penolong untuk mengevakuasi sarana yang terdampak serta mengerahkan tim prasarana untuk menormalisasi jalur KA.
Baca juga:
Kecelakaan KA Argo Bromo di Bojonegoro, KAI Daop 8 Surabaya Tempuh Jalur Hukum
"KAI menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya atas kejadian yang tidak diinginkan oleh semua pihak tersebut. Kami dengan pihak-pihak terkait terus melakukan upaya evakuasi dan normalisasi jalur agar perjalanan kembali lancar," kata Arif, Jumat (5/1/2024).
Sebagai bentuk kompensasi atas keterlambatan kedatangan KA kepada pelanggan, KAI juga memberikan service recovery berupa minuman, makan ringan hingga makanan berat bagi pelanggan KA yang terdampak.
Informasi sementara, imbas kecelakaan kereta api antara KA Commuterline Bandung Raya dan KA Turangga di KM 181+700 petak jalan Stasiun Haurpugur - Stasiun Cicalengka di wilayah Daop 2 Bandung.
Baca juga:
Kronologi KA Argo Bromo Anggrek Tabrak Truk Terobos Palang Pintu di Bojonegoro
Tiga orang dinyatakan tewas dari insiden tersebut. Daop 8 Surabaya belum mengetahui pasti identitas dari korban. Dikabarkan korban tewas adalah dua petugas KA Commuterline Bandung Raya, dan satu petugas KA Turangga.
"Masih nunggu mas," kata Luqman.
