Pixel Codejatimnow.com

Gubernur Khofifah Salurkan Bansos di Pasuruan, Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem

Editor : Endang Pergiwati  
Gubernur Khofifah saat menyalurkan bansos di Pendopo Nyawiji Kabupaten Pasuruan (foto: Pemprov Jatim for jatimnow.com)
Gubernur Khofifah saat menyalurkan bansos di Pendopo Nyawiji Kabupaten Pasuruan (foto: Pemprov Jatim for jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa turun menyalurkan bansos di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti, Kabupaten Pasuruan. Penyaluran bansos ini merupakan upaya intervensi penghapusan kemiskinan ekstrem yang ditarget mencapai nol persen di tahun 2024 ini.

Ada sejumlah jenis bansos yang diserahkan Gubernur Khofifah hari ini. Pertama, bansos kemiskinan ekstrem yang diserahkan secara simbolis kepada 455 orang. Di Kabupaten Pasuruan, total penerima bansos kemiskinan ekstrem sebanyak 1.108 penerima manfaat (PM). Masing-masing PM menerima bantuan sebesar Rp 1,5 juta.

"Provinsi Jatim berkomitmen kuat untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem. Untuk itu, Pemprov Jatim konsisten mengalokasikan dana untuk bansos bagi masyarakat tak mampu," kata Gubernur Khofifah, dalam siaran resminya, Rabu (17/1/2024).

"Di PAPBD 2023, bansos kemiskinan ekstrem yang dianggarkan Pemprov Jatim mencapai Rp19.782.000.000. Bantuan ini disalurkan kepada 13.188 penerima manfaat se-Jatim. Tahun ini, kita juga menganggarkan sebesar Rp27 milyar untuk 18.000 penerima manfaat. Kami optimisme kemiskinan ekstrem di Jatim tuntas menjadi nol persen," imbuhnya.

Tak hanya itu, dalam kesempatan ini, Gubernur Khofifah juga menyalurkan bansos top up Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) yang disalurkan kepada penyandang disabilitas berat.

Bantuan ini diserahkan secara simbolis kepada 10 orang dari total 79 penerima manfaat yang ada di Kabupaten Pasuruan. Di mana setiap penerima manfaat menerima bantuan sebesar Rp250 ribu. Jumlah ini merupakan tambahan dari 3.600.000 per tahun.

"Sebagai bentuk perhatian Pemprov Jatim kepada penyandang disabilitas, di PAPBD 2023, kami menganggarkan bantuan top up ASPD sebesar Rp841.750.000 yang diberikan kepada 3.367 jiwa se-Jatim,” lanjutnya.

"Bantuan Rp250 ribu ini sebenarnya tambahan. Sejatinya setiap penerima mendapatkan Rp3,6 juta per tahun. Tapi Pemprov Jatim mendapat tambahan rezeki dari pendapatan daerah, jadi Alhamdulillah dapat memberikan bantuan lebih ke panjenengan semua," tambah Khofifah.

Tak lupa, mantan Menteri Sosial RI itu juga menyerahkan bantuan alat bantu mobilitas disabilitas kepada 8 orang penyandang disabilitas secara simbolis. Total penerima alat bantu mobilitas di Kabupaten Pasuruan sebanyak 60 unit.

Baca juga:
Mendagri Tito Lantik Adhy Karyono Pj Gubernur Jatim Pagi Ini

Orang nomor satu di Provinsi Jatim ini menyerahkan tali asih kepada pilar sosial, yakni kepada 10 orang Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) dan 10 orang Taruna Siaga Bencana (Tagana).

Menurut Gubernur Khofifah, bantuan sosial ini diberikan sebagai apresiasi atas jasa pilar-pilar sosial Jawa Timur. Sedangkan bansos untuk kemiskinan ekstrem diharapkannya dapat menjadi bantalan ekonomi yang bisa membuka banyak pintu kesempatan.

"Data terbaru dari BPS atas survey September paling cepat Maret bahkan mungkin Mei, mudah-mudahan kita sudah mendekati nol persen kemiskinan ekstrem di Jatim. Tapi sekarang harus diberikan format-format yang kita siapkan untuk bisa menahan jangan sampai terjadi kemiskinan kembali. Jangan sampai ada Jamila, Jadi Miskin Lagi," katanya.

Hal ini penting, sebut Khofifah, sebab Jamila selalu bergandengan dengan Sadikin atau Sakit Sedikit Miskin. Itulah kenapa kepala daerah perlu memastikan capaian Universal Health Coverage sudah mencapai 100 persen.

"Karena ini penting disiapkan oleh masing-masing kabupaten/kota. Ini kalau juga bersinergi dengan private sector dan pihak terkait lain akan mendorong percepatan kesejahteraan masyarakat Jawa Timur," katanya.

Baca juga:
Kemesraan Ini Mengiringi Apel Terakhir ASN Pemprov Jatim bareng Khofifah-Emil

Untuk saat ini, kemiskinan ekstrem di Jawa Timur sendiri telah menurun drastis. Di mana, kemiskinan ekstrem berkurang signifikan menjadi 0,82% per Maret 2023.

Nantinya, bansos ini tidak akan menjadi satu-satunya bantuan yang diberikan kepada masyarakat. Mengingat, Jawa Timur telah memiliki berlapis-lapis bantuan seperti bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) untuk meningkatkan kesejahteraan sosial ekonomi rakyat.

"Semoga bapak-ibu penerima bantuan dapat menyekolahkan putra-putrinya setinggi-tingginya, bisa menjadikan anak-anaknya dokter, pejabat, apapun itu dengan ilmu yang manfaat dan barokah. Mudah-mudahan pertemuan ini bisa menjadi pembuka pintu rahman rahim-Nya Allah," katanya.

Sementara itu, Khuzaimah, ibunda dari Amira (16) yang merupakan salah satu penerima bansos ASPD mengaku sangat terbantu dengan adanya bantuan yang diterimanya dari Gubernur Khofifah. Dia pun menyampaikan terima kasih atas atensi yang terus menerus diberikan Gubernur Khofifah.

"Bantuan dari ibu Gubernur Khofifah sangat bermanfaat bagi kami, terutama untuk keperluan pampers dan susu,” tuturnya.