Pixel Codejatimnow.com

Ketika 4 Kampus di Jatim Serukan Pilpres 2024 Cacat Demokrasi

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Ni'am Kurniawan
ilustrasi. (Foto: poster UTM)
ilustrasi. (Foto: poster UTM)

jatimnow.com - 4 kampus civitas academica di Jawa Timur secara serentak menyerukan sikap penyelamatan demokrasi untuk Indonesia. Mereka menilai proses demokrasi di Indonesia telah cacat

Pernyataan mosi tersebut keluar untuk memprotes dugaan Presiden RI Joko Widodo yang ikut campur dalam Pilpres 2024 ini. 4 kampus itu secara serentak membuat undangan secara terbuka, dalam bentuk tulisan dan pamflet.

Pamflet tersebut bertebaran di beberapa grup-grup WhatsApp. Diantaranya Universitas Airlangga (Unair), Universitas Surabaya (Unesa), Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) dan Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Pernyataan sikap itu dilakukan serentak hari ini oleh Unair di Gedung Pascasarjana, Jalan Airlangga 4-6, Surabaya. Lalu Unesa, di Laboratorium Merdeka Belajar, dan ITS di Plaza dr Angka. Lalu disusul UTM pada Rabu (7/2/2024) lusa di halaman kampus.

Poster undangan UTMPoster undangan UTM

Baca juga:
JaDI Laporkan Calon DPD Kondang Kusumaning Ayu ke Bawaslu Jatim

Pengamat politik Universitas Wijaya Kusuma (UWK) Surabaya Umar Sholahudin menyebut, gelombang sikap dari kampus-kampus merupakan gerakan moral keadilan terhadap situasi politik dan demokrasi yang diacak-acak oleh Jokowi secara sewenang-wenang, etik dan moral.

"Pelanggaran hukum dan etika yang dilakukan pemerintah Jokowi sudah keterlaluan, makanya kampus bersuara. Hentikan politik cawe-cawe presiden dalam Pemilu 2024, cawe-cawe presiden akan merusak marwah Pemilu dan demokrasi," kata Umar kepada jatimnow.com, Senin (5/2/2024).

Umar Sholahudin. (Foto: dok. jatimnow.com)Umar Sholahudin. (Foto: dok. jatimnow.com)

Baca juga:
Rumor Gus Muhdlor Masuk Gerindra Jatim Mencuat, Begini Kata Sadad

Menurut Umar, suara-suara kritis dan protes itu sebagai peringatan keras bagi Presiden Joko Widodo di detik akhir menjalankan roda pemerintahannya.

"Di akhir kekuasaannya Presiden Jokowi mustinya beri tauladan politik yang baik bagi masyarakat, bukan sibuk ngurus memenangkan putra mahkota. Potensi political abouse sangat besar jika presiden cawe-cawe," tegas Umar.