Pixel Codejatimnow.com

Sikap Gusdurian Tulungagung tentang Kondisi Pemilu 2024

Editor : Zaki Zubaidi  Reporter : Bramanta Pamungkas
Gusdurian di Tulungagung saat membacakan pernyataan sikap. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)
Gusdurian di Tulungagung saat membacakan pernyataan sikap. (Foto: Bramanta Pamungkas/jatimnow.com)

jatimnow.com - Jaringan kelompok Gusdurian di Tulungagung menggelar diskusi demokrasi. Mereka juga membacakan pernyataan sikap terkait kondisi demokrasi dan politik yang terjadi menjelang pelaksanaan Pemilu.

Beberapa kejadian dinilai mengancam demokrasi dan martabat Pemilu. Diskusi ini diikuti puluhan mahasiswa dan aktivis lintas agama.

Koordinator Gusdurian Tulungagung, Rizka Umami mengatakan Pemilu adalah prosedur penggantian kepemimpinan secara demokratis. Dalam Pemilu suara rakyat menjadi instrumen legitimasi sekaligus untuk memastikan proses peralihan kekuasaan berlangsung damai, terbuka, adil dan bermartabat.

"Karena itu keseluruhan proses pemilu harus transparan, akuntabel dan tak partisan sehingga hasilmya mendapat kepercayaan penuh dari publik," ujarnya, Jumat (9/2/2024) malam.

Selama masa kampanye berlangsung, Gardu Pemilu jaringan Gusdurian mencatat adanya 105 dugaan pelanggaran pemilu. Dari jumlah tersebut sebanyak 58 diantaranya terkait dengan penyalahgunaan wewenang penyelenggaran negara. Kondisi ini dinilai sebagai ancaman terhadap integrasi dan martabat pemilu.

Baca juga:
Alasan Yenny Wahid Dukung Ganjar-Mahfud: Hati yang jadi Patokan Kami

"Jaringan Gusdurian bertekad mengoreksi hal ini dan mengawal proses elektoral agar sejalan dengan nilai perjuangan Gus Dur yang meletakkan kemanusiaan diatas kepentingan politik," tuturnya.

Di akhir kegiatan mereka membacakan pernyataan sikap menyikapi kondisi demokrasi dan politik yang sedang terjadi. Terdapat 7 poin dalam pernyataan sikap ini.

Diantaranya adalah menyayangkan terjadinya sejumlah pelanggaran yang terjadi selama masa kampanye, menuntut penyelenggara negara untuk menjaga integritas, kejujuran dan sikap netral. Selain itu mereka juga mengajak masayarakat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan hati nurani dan meminta penyelenggara pemilu untuk profesional.

Baca juga:
Arah Dukungan Gusdurian, Pohon Menangis, Happy Ending

"Kami juga mengajak para tokoh agama untuk menjadi teladan moral serta ikut mengawal Pemilu," pungkasnya.