Pixel Code jatimnow.com

Action Plan Pemprov Jatim Dukung Indonesia's FOLU Net Sink 2030

Editor : Zaki Zubaidi   Reporter : Ni'am Kurniawan
    Adhy Karyono saat membuka Sosialisasi SUB Nasional Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 region Jawa di Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Hotel JW Marriot Surabaya. (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)
  Adhy Karyono saat membuka Sosialisasi SUB Nasional Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030 region Jawa di Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Hotel JW Marriot Surabaya. (Foto: Humas Pemprov Jatim for jatimnow.com)

jatimnow.com - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono memastikan action plan yang tengah disusun Pemprov Jatim dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan pelestarian lingkungan mendukung Indonesia's Forest and Other Land Use (FOLU) Net Sink 2030, sehingga bukan sekadar rencana kerja semata.

Lebih dari itu, action plan yang disusun tersebut secara simultan akan diwujudkan dalam bentuk contribution action atau langkah kontribusi nyata upaya pelestarian lingkungan di Indonesia khususnya di Jawa Timur.

Pj Gubernur Adhy mengatakan, FOLU Net Sink 2030 memiliki tujuan yang penting, yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.

"Kami pastikan bahwa dokumen operasional Jawa Timur akan segera ditetapkan lengkap dengan action plan-nya. Dan kami pastikan bahwa action plan bukan sekadar plan tapi betul-betul contribution action untuk bagaimana pelestarian lingkungan dan mendukung FOLU Net Sink 2030," kata Adhy, saat membuka Sosialisasi SUB Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 region Jawa di Provinsi Jawa Timur yang dilaksanakan di Hotel JW Marriot Surabaya, Rabu (15/5/2023).

Pembukaan sosialisasi ini ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Gubernur Jawa Timur didampingi Direktur Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan, Plt Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari selaku Ketua Harian II Tim Kerja FOLU Sink 2030, dan Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Energi.

FOLU Net Sink 2030 memiliki tujuan yang penting, yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.

"Saya kira sosialisasi pada hari ini adalah sangat penting untuk bisa membuka wawasan menyamakan persepsi tentang bagaimana FOLU net sink 2030 dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan dan melalui sosialisasi ini," ujarnya.

Kerusakan alam saat ini tidak hanya menjadi perhatian para pemerhati lingkungan saja melainkan menjadi perhatian semua pihak. Karena kerusakan lingkungan sangat berkaitan erat dengan hajat hidup manusia saat ini dan generasi di masa yang akan datang.

Baca juga:
Jatim Raih 5 Penghargaan Anugerah DEN Tahun 2024

"Kita sama-sama berkoordinasi dan bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah terkait agar implementasi dari Indonesia FOLU Net Sink 2030 sesuai dengan target yang telah ditetapkan," ucapnya.

Adhy Karyono menjelaskan untuk mendukung pencapaian target Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 Provinsi Jawa Timur akan dilakukan penyusunan rencana kerja yang nantinya menjadi arahan dan acuan yang jelas dalam memanfaatkan, mengelola, mengoptimalkan serta mengembangkan potensi dan sumber daya di Jawa Timur.

Hal tersebut juga selaras dengan visi RPJPD Jatim 2025-2045, yaitu Jawa Timur berakhlak, maju, berdaya saing global, berkelanjutan dan sejahtera. Dimana satu diantaranya adalah upaya pencapaian intensitas emisi gas rumah kaca menuju net zero emission.

"Pemerintah dan segenap masyarakat di Jawa Timur siap mendukung dan bersinergi dengan tim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, melalui pembentukan tim pelaksana penyusunan rencana kerja Sub Nasional Indonesia's FOLU Net Sink 2030 untuk pengendalian perubahan iklim di Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan dengan keputusan gubernur," tegasnya.

Baca juga:
Dinkop Jatim Gembleng Pelaku UKM Naik Kelas

Pentingnya pelestarian lingkungan menurut Adhy Karyono harus dipahami bersama oleh semua pihak apalagi pemerintah. Karena itu ia juga meminta kepada bupati wali kota di Jawa Timur untuk menyamakan persepsi dan mengakomodasi berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan program-program pelestarian lingkungan.

"Kepada bupati wali kota saya mohon untuk bisa membawa isu tentang lingkungan menjadi sangat penting dan semua dokumen pembangunan juga harus diselaraskan dan tentu harus yang mengalokasikan anggarannya di bidang kelestarian lingkungan," pintanya.