Pixel Code jatimnow.com

Pj Wali Kota Malang Berangkatkan 1.195 Jamaah Haji

Editor : Endang Pergiwati   Reporter : Gerhana
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberangkatkan jamaah haji dari lapangan Rampal pada Kamis (16/5/2024). (Foto: Gerhana/jatimnow.com)
Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberangkatkan jamaah haji dari lapangan Rampal pada Kamis (16/5/2024). (Foto: Gerhana/jatimnow.com)

 

jatimnow.com - Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat memberangkatkan jamaah haji dari lapangan Rampal pada Kamis (16/5/2024). Sejumlah 1.195 jamaah haji akan menuju ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya terlebih dahulu sebelum ke tanah suci.

Wahyu mengatakan, jamaah haji yang dapat berangkat tahun ini diutamakan telah memenuhi persyaratan kesehatan. Hal ini untuk meminimalisir jamaah haji yang sakit atau meninggal.

"Harapan kami memang dengan seperti itu, kesehatan jamaah haji bisa lebih mampu lagi melaksanakan ibadah hajinya, karena ibadah haji termasuk ibadah fisik. Terkait kesehatan harus prima dan semoga menjadi haji yang mabrur," kata Wahyu.

Pemberangkatan haji ini terbagi menjadi empat kloter dan tiga sesi. Untuk kloter 21 dan 22 diberangkatkan pada pukul 05.45 pagi sebanyak 18 bus.

Sementara itu, untuk kloter 23 diberangkatkan pada pukul 10.00 dan kloter 24 pada pukul 11.00 sebanyak 11 bus. Total ada 29 bus yang mengantar sebanyak 1.195 jemaah haji ini.

Kepala Kemenag Kota Malang, KH Achmad Shampton mengatakan, untuk jumlah jamaah haji yang merupakan warga Kota Malang sebanyak 868 orang. Sedangkan sisanya merupakan jamaah haji mutasi dari daerah lainnya.

Baca juga:
Jamaah Haji Bangkalan Meninggal, Diduga Alami Sesak Nafas

"Jamaah termuda usia 18 tahun, karena sejak beberapa tahun lalu minimal daftar harus usia 12 tahun, dan baru boleh berangkat setelah umur 18 tahun, tertua umur 91 tahun Ninten Lamsidik, Muharto," katanya.

Kemudian, terdapat perbedaan regulasi haji di tahun ini dengan sebelumnya, yakni jamaah haji harus terlebih dahulu melaksanakan cek kesehatan.

"Kalau dulu lunas baru cek kesehatan, sekarang cek kesehatan dulu baru melunasi, jadi kalau dokter tidak merekomendasi, tidak bisa di Siskohat tidak bisa muncul Istitoah kesehatan, kalau tidak bisa muncul otomatis terblokir tidak bisa melunasi haji," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Malang, Galih Priya Kartika Perdhana mengatakan, ada sekitar 5.000 jamaah haji yang mengurus paspor melalui pihaknya untuk bisa ke Arab Saudi. Jamaah haji yang dilayani tidak hanya berasal dari wilayah Malang Raya saja.

Baca juga:
Pelayanan Keimigrasian 4 Kloter Jamaah Haji Debarkasi Surabaya Berjalan Lancar

"Karena kami tidak hanya mengampu Kota Malang saja, Kabupaten Malang, Kota Batu, bahkan orang dari luar wilayah kerja kita diperbolehkan membuat paspor," katanya.

Nantinya, juga akan ada petugas imigrasi dari Arab Saudi yang datang ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya untuk memastikan kelengkapan administrasi pemberangkatan.

"Bahkan, petugas imigrasi dari Arab Saudi datang ke Sukolilo, ada 3 yang jadi inisiasi, yakni Jakarta, Solo dan Surabaya, namanya Makkah Route, jadi kerjasama antara Imigrasi Arab Saudi dengan Indonesia," katanya.