jatimnow.com — PT Napindo Media Ashatama dengan antusias resmi meluncurkan gelaran akbar Indo Livestock 2025 Expo & Forum yang menghadirkan inovasi global pertenakan, pakan, dan perikanan akan diselenggarakan pada 2 hingga 4 Juli 2025 di Grand City Convex (GCC), Surabaya.
Pameran berskala internasional ini akan dirangkaikan dengan lima pameran lainnya, yaitu Indo Feed, Indo Dairy, Indo Agrotech, Indo Vet, dan Indo Fisheries, menghadirkan sinergi sektor peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, serta perikanan dan akuakultur dalam satu atap.
Indo Livestock diikuti sebanyak 250 perusahaan dari 15 negara. Acara ini dapat memperkuat posisi perusahaan sebagai barometer perkembangan industri agrikultur di kawasan Asia Tenggara. Negara-negara peserta di antaranya adalah Australia, China, India, Indonesia, Italia, Yordania, Korea, Denmark, Malaysia, Nigeria, Prancis, Taiwan, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat. Lebih dari 15.000 pengunjung profesional dari dalam dan luar negeri diperkirakan akan menghadiri acara ini selama tiga hari penyelenggaraan.
Lima paviliun negara juga turut meramaikan pameran tahun ini, yakni China, Korea, Taiwan, Eropa, dan Denmark. Kehadiran mereka mencerminkan kepercayaan global terhadap potensi Indonesia sebagai pusat pertumbuhan industri agrikultur berkelanjutan.
Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama, Lisa Rusli, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa kolaborasi enam pameran ini menjadi langkah strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
"Pagelaran ini bertujuan untuk membantu meningkatkan produktivitas industri lokal agar mampu bersaing memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan pengalaman Napindo menyelenggarakan Indo Livestock selama lebih dari dua dekade, kami terus berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui forum internasional yang diadakan di negeri sendiri," ujar Lisa.
Lebih lanjut, Lisa menambahkan bahwa Indo Livestock 2025 juga menjadi ruang kolaborasi lintas sektor dan generasi.
“Fokus tahun ini juga diarahkan pada pemberdayaan peternak milenial dan generasi muda. Kami ingin menjadikan sektor ini lebih adaptif, inovatif, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” katanya.
Kegiatan ini turut mendapat dukungan dari lebih dari 40 kementerian, lembaga, asosiasi, dan akademisi, termasuk di antaranya Kementerian Pertanian RI (Kementan RI), Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KemenKKP RI), dan Minapoli, sebuah platform profesional di bidang kelautan dan perikanan.
Baca juga:
Indowood Expo 2025 Surabaya dan Harapannya pada Ekspor Industri Kayu Nasional
Perwakilan dari Kementerian Pertanian RI, Edi Budi Susila menyampaikan sangat mendukung acara Indo Livestock bisa menajdi jembatan bisnis dalam bidang perternakan.
“Kami sangat mengapresiasi keberlangsungan Indo Livestock sebagai salah satu motor penggerak percepatan modernisasi peternakan nasional. Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan generasi muda sangat penting dalam mewujudkan swasembada protein hewani yang berkelanjutan,” tutur Edi.
Sementara itu, Perwakilan KemenKKP RI, Machfud, menegaskan pentingnya pameran ini dalam mendorong pertumbuhan sektor kelautan dan perikanan, terutama akuakultur berbasis teknologi.
“Forum ini menjadi wadah ideal bagi pelaku usaha untuk menjalin kerja sama, mengakses teknologi baru, serta meningkatkan nilai tambah produk perikanan kita di pasar global,”
Baca juga:
Indowood Expo 2025 Resmi Buka di Grand City Surabaya
Pihak Minapoli, Rulli juga menyampaikan dukungan penuh terhadap gelaran ini.
“Kami melihat potensi besar kolaborasi sektor perikanan dan teknologi digital yang akan dibawa ke dalam Indo Fisheries. Momentum ini penting untuk mendorong inovasi berbasis riset dan penguatan jejaring industri,” jelasnya.
Indo Livestock 2025 tidak hanya akan menampilkan pameran dagang, namun juga menghadirkan forum, seminar, dan sesi diskusi panel bersama para pakar, regulator, serta pelaku industri global. Diharapkan, acara ini dapat menghasilkan terobosan kebijakan dan kemitraan bisnis yang konkret demi mendukung pertumbuhan agribisnis nasional.
Reporter: Fatkur Rizky